Perdana, Mulang Pakelem Pujawali Dilaksanakan di Seawall Tebing Pura Uluwatu

0
106
Pura Uluwatu
Prosesi mulang pakelem di seawall tebing Pura Uluwatu. (ist)

Mangupura, balibercerita.com –
Seiring dengan selesainya seawall pengaman tebing Uluwatu, prosesi mulang pakelem serangkaian pujawali di Pura Luhur Uliwatu kini tidak lagi dilakukan dari atas (utama mandala pura). Pada Selasa (13/5), prosesi mapakelem pertama kali dilaksanakan di seawall yang juga menjadi jalan inspeksi tebing.

Prosesi ini diikuti Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, Wabup Bagus Alit Sucipta, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti, Sekda Badung IB Surya Suamba, Ketua TP PKK Badung Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, Nyonya Yunita Alit Sucipta, Nyonya Oliviana Surya Suamba, kepala OPD di lingkup Pemkab Badung, camat se-Badung, dan Bendesa Adat Pecatu.

Baca Juga:   Cahaya Suci Penuntun Berdirinya Pura Luhur Srijong 

Sebelum prosesi pakelem dilaksanakan, pihak pangempon dan pangemong pura melaksanakan upacara prayascita. Hal ini bertujuan sebagai pembersihan secara niskala terhadap jalur seawall yang akan digunakan untuk persembahan ke laut.

Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa menekankan pentingnya pelaksanaan mulang pekelem yang lebih tepat sasaran, yakni langsung ke laut. Seiring dengan keberadaan seawall, esensi mulang pakelem kini langsung dilakukan ke segara. Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang mana pelaksanaannya dulu dilakukan dari pura dan kemungkinan jatuhnya tidak sampai di laut. “Oleh karena itu, kebetulan punya seawall, kita langsung turun ke bawah,” ujarnya.

Baca Juga:   Pujawali di Pura Petitenget Digelar Hanya Sehari

Keberadaan seawall di kawasan Pura Luhur Uluwatu memang dibangun sebagai bagian dari upaya perlindungan kawasan pura yang rawan abrasi. Selain berfungsi sebagai pelindung pantai, proyek ini juga memungkinkan dibuatnya akses baru ke pura untuk kegiatan keagamaan. Dengan adanya seawall maka pelaksanaan pelaksanaan upacara bisa dilaksanakan lebih khusyuk.

“Tujuan membuat seawall dalam rangka kita untuk menjaga keberadaan Pura Luhur Uluwatu, ya memang mengalami korosi juga kita membuat akses untuk menuju Pura Baru Metandal bagian dari Pura Luhur Uluwatu ini. Mudah-mudahan dengan kegiatan dan kondisi seperti ini maka semakin khusyuk pelaksanaan upacara kita di Uluwatu,” harapnya.

Baca Juga:   Perayaan Imlek di Vihara Dharmayana Kuta, Sarana Persembahyangan Juga Gunakan Canang

Pangelingsir Puri Jrokuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya (Turah Joko) berharap, ke depan Pemkab Badung dapat menyiapkan tempat permanen agar prosesi pakelem sepenuhnya dapat menyatu dengan Samudera Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa untuk menjaga kesucian dan keamanan lokasi, pengawasan ketat telah diterapkan. “Kunci akses utama telah dipegang langsung oleh pangempon dan pangemong pura dan tidak sembarang orang bisa lalu lalang di akses ini,” tegasnya. (BC5)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini