Mangupura, balibercerita.com –
Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa bersama Wabup I Bagus Alit Sucipta melaksanakan persembahyangan bersama serangkaian puncak pujawali Ida Batara Pura Luhur Uluwatu yang dilaksanakan pada rahina Anggara Kasih Medangsia, Selasa (13/5). Dalam kesempatan ini, Ketua Tim Penggerak PKK Badung, Nyonya Rasniathi Adi Arnawa bersama Nyonya Yunita Alit Sucipta sempat ngayah menari rejang bersama ibu-ibu PKK Kabupaten Badung.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti, Sekda Badung IB Surya Suamba, Ketua TP PKK Badung, Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, Nyonya Yunita Alit Sucipta, Nyonya Oliviana Surya Suamba, kepala OPD di lingkup Pemkab Badung, camat Se-Badung, Bendesa Adat Pecatu, serta krama pamedek.
Bupati Adi Arnawa menyampaikan, melalui pelaksanaan pujawali ia berharap masyarakat dan umat dapat dianugerahkan keselamatan, kesejahteraan dan kekuatan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta kepada Ida Batara yang berstana di Pura Luhur Uluwatu, khususnya masyarakat Kabupaten Badung dan Denpasar. “Mudah-mudahan Ida Batara selalu memberikan kekuatan, keselamatan, kesejahteraan sehingga kita bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan swadharma kita masing-masing,” ucapnya.
Selaras dengan hal tersebut, Pangelingsir Puri Agung Jrokuta sekaligus Pangempon Pura Luhur Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya menambahkan jika upacara pujawali dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Namun, pembeda dari tahun ini prosesi mulang pakelem dilaksanakan langsung di akses seawall yang telah digarap oleh Pemkab Badung.
Ke depan, pihaknya berharap agar bisa disiapkan tempat permanen untuk upacara pakelem. Mengingat lokasi saat ini masih belum aman karena ombak yang besar. “Kami berterima kasih kepada Pak Giri Prasta yang telah memulai proyek ini dan segera akan dilanjutkan oleh Pak Adi Arnawa selaku krama Desa Adat Pecatu yang dalam hal ini sebagai Bupati Badung,” ungkapnya.
Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta menjelaskan bahwa berdasarkan hasil paruman Desa Adat Pecatu, disepakati bahwa akses seawall kini dapat difungsikan khusus untuk pelaksanaan pakelem pujawali. Sedangkan untuk pakelem karya, tetap dilakukan di Pantai Labuan Sait.
“Tadi kami bersama pangempon dan pangemong sudah menghaturkan pakelem. Kami memohon agar ida sulinggih atau pedanda istri yang hadir bisa nyanting dan mendoakan agar prosesi awal ini bisa berjalan lancar, dan bisa dilaksanakan kembali seperti ini di masa mendatang,” pungkasnya.
Pihaknya kembali menegaskan agar umat yang akan melakukan persembahyangan agar tidak membawa kantong plastik sebagai tempat sarana upacara. Hal ini, kata dia, sebagai dukungan terhadap kebijakan Pemerintah Provinsi Bali tentang Gerakan Bali Bersih Sampah. Untuk itu, pihaknya dari desa adat telah mempersiapkan besek sebagai pengganti kantong plastik. (BC5)