Operasi Telerobotik Pertama di ASEAN Dilakukan Unud bersama RS Prof. Ngoerah dan RSCM

0
54
Telerobotik
Operasi dengan teknologi telerobotik yang dilaksanakan di RS Unud. (ist)

Mangupura, balibercerita.com – 

Metode bedah jarak jauh yang memanfaatkan teknologi robotik dan jaringan nirkabel dilaksanakan Rumah Sakit Universitas Udayana (RS Unud) bekerja sama dengan Rumah Sakit Prof. Ngoerah dan RS Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada Kamis (5/9) sore. Hal ini mencatatkan sejarah bagi Indonesia sebagai negara pertama di ASEAN yang menerapkan operasi telerobotik langsung pada pasien. 

Sebelumnya, teknologi ini telah digunakan pada model atau manekin. Namun, baru kali pertama diterapkan pada manusia di Indonesia.

Operasi telerobotik di bidang urologi ini dilaksanakan antara 3 hingga 4 jam, dengan kondisi pasien berada di RS Prof. Ngoerah dam tim dokter urologi berlokasi di ruang ESWL Poli RS Unud (jarak 20 kilometer dari lokasi pasien). Pasien yang menjalani operasi robotic radical prostatectomy merupakan seorang pria yang menderita kanker prostat.

Tim dokter urologi dipimpin oleh Prof. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U. (K-Onk), FICRS, Ph.D., selaku pemimpin tim bedah telerobotik. Ia merupakan seorang dokter spesialis urologi konsultan onkologi yang juga seorang guru besar di RSCM/FKUI. 

Dokter yang bertugas surgeon console (mengendalikan robot) di RS Unud yakni Prof. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U(K), Ph.D., FICRS, ⁠dr. Pande Made Wisnu Tirtayasa, Sp.U.(K), Ph.D, ⁠Dr. dr. Ida Bagus Putra Pramana, Sp.U., ⁠Dr. dr. Kurnia Penta Seputra, Sp.U.(K), dan Dr. dr. Ahmad Zulfan Hendri, Sp.U.(K).

Baca Juga:   BRI Kembangkan Urban Farming di Kota Denpasar

Kemudian, patient chart atau mengawasi pasien di RS Prof. Ngoerah adalah dr. I Wayan Yudiana, Sp.U. (K), ⁠dr. Fakhri Rahman Taher, Sp.U. (K), ⁠dr. Edi Wibowo, Sp.U., ⁠Dr. dr. Kadek Budi Santosa, Sp.U.(K), ⁠dr. Nyoman Gede Prayudi, Sp.U, dan dr. Ario Baskoro, B.Med.Sc. 

Sedangkan tim di RSCM adalah ⁠Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U.(K), Ph.D., ⁠⁠Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, Sp.U.(K), Ph.D., ⁠⁠Prof. Dr. dr. Gede Wirya Kusuma Duarsa, M.Kes., MARS, Sp.U.(K),⁠ ⁠⁠dan Dr. dr. Ferry Safriadi, Sp.U.(K). 

Prof. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid menerangkan, inovasi ini menjadi kebanggaan karena menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia siap dalam hal sumber daya manusia, teknologi robotik, dan telekomunikasi. Kehadiran teknologi ini juga akan mempercepat proses pelayanan medis di daerah. 

“Banyak pasien kanker prostat dari Indonesia harus pergi ke luar negeri untuk menjalani operasi robotik. Teknologi ini kini memungkinkan pasien yang berada di Bali untuk mendapatkan layanan yang sama tanpa harus terbang ke Jakarta atau luar negeri,” ungkapnya.

Baca Juga:   Tahun 2023, Angkasa Pura I Targetkan 68 Juta Penumpang

Penggunaan teknologi robotik dalam kasus urologi, seperti pengangkatan kanker prostat memberikan hasil yang lebih baik dengan efek samping yang lebih ringan dibandingkan metode konvensional. Teknologi ini dinilai lebih presisi karena organ yang sangat kecil bisa lebih besar. Jika dilihat konsul yang putih dengan kamera di dalam, hal itu seperti main game dan pihaknya bisa melihat secara tiga dimensi.

Alat telerobotik ini memang tergolong mahal, dengan harga di atas Rp50 miliar serta potensi adanya gangguan teknologi. Namun, ia menegaskan bahwa prosedur ini sudah melewati fase penelitian dan terbukti aman. Jika terjadi kendala, tim medis di RS Prof. Ngoerah siap mengambil alih dengan metode operasi konvensional. 

Tujuan utama dari telerobotik surgery ini adalah untuk mentransfer pengetahuan dan keahlian dari pusat-pusat medis besar ke dokter-dokter di daerah, sehingga masyarakat tidak perlu bepergian jauh untuk mendapatkan layanan medis yang berkualitas. 

Rektor Unud Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T., Ph.D., IPU., mengatakan bahwa telerobotic surgery merupakan terobosan baru di bidang ilmu kedokteran, yang merupakan penggabungan teknologi dengan ilmu kedokteran. Ia mengaku sangat bangga karena sudah dilibatkan dalam program ini. 

Baca Juga:   Wujudkan Ketahanan Pangan di Desa Ubung Kaja

Saat ini Unud memiliki 23 Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), yang salah satunya adalah dokter spesialis urologi. Telerobotik ini tentu sangat bagus, tidak saja di bidang urologi, namun juga bisa dikembangkan di bidang lain. Ia berharap dengan kemajuan teknologi ini dapat membantu para dokter yang melaksanakan kegiatan operasi, agar bisa lebih presisi dan lebih andal. 

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes. mengatakan bahwa FK Universitas Udayana sebagai penghasil dokter umum dan dokter spesialis berkomitmen untuk terus mengikuti perkembangan teknologi. Sehingga mampu menghasilkan dokter-dokter yang inovatif yang mengintegrasikan pengetahuan klinis dan teknologi mutakhir untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 

Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, Sp.S(K), menyampaikan, Rumah Sakit Universitas Udayana merupakan rumah sakit perguruan tinggi negeri yang dimiliki oleh Universitas Udayana dibawah naungan Kemendikbudristek. Sesuai dengan motto yang dimiliki oleh RS Unud yaitu to heal, to teach, to discover, melalui perkembangan teknologi ini RS Unud berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien dengan menghadirkan teknologi terkini seperti prosedur telerobotic surgery. (BC5)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini