Mangupura, balibercerita.com –
Pemerintah akan membuka kembali pintu masuk internasional ke Bali pada tanggal 4 Februari 2022. Jika sebelumnya dibatasi hanya 19 negara, maka pembukaan kali ini untuk semua negara. Namun, pembukaan tersebut hanya bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) non-pekerja migran Indonesia (PMI).
Menko Marves Luhut B Pandjaitan menerangkan, saat ini Bali menyediakan dua opsi tambahan untuk karantina PPLN yaitu karantina bubble yang dimulai di 5 hotel terlebih dahulu, dengan total 447 kamar. Kemudian, 6 kapal live on board yang sudah tersertifikasi CHSE oleh Kemenparekraf. Dalam pembukaan itu, pemerintah mendapatkan data bahwa pengetatan pintu masuk berhasil menahan laju masuknya Omicron ke Indonesia.
Namun, perlu adanya perubahan strategi seiring dengan lebih tingginya kasus akibat transmisi lokal. Untuk itu, pemerintah mengubah aturan karantina 7 hari menjadi 5 hari, dengan catatan bahwa WNI dan WNA yang masuk ke Indonesia wajib vaksinasi lengkap. “Bagi WNI yang baru melakukan vaksinasi dosis pertama, tetap harus menjalani masa karantina 7 hari. Kebijakan ini diberlakukan karena sebagian besar varian PPLN adalah Omicron dan berbagai riset telah menunjukkan masa inkubasi varian ini berada di kisaran 3 hari,” bebernya.
Langkah menurunkan hari karantina tersebut juga mempertimbangkan pentingnya realokasi sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah. Wisma yang tadinya dipergunakan untuk karantina PPLN akan dipersiapkan untuk isolasi terpusat (isoter) seiring dengan kebutuhan isoter yang diprediksi meningkat untuk kasus konfirmasi positif OTG dan bergejala ringan.
Saat ini, positivity rate sudah berada di atas standar WHO yaitu 5 persen. Hal tersebut didorong oleh positivity rate PCR Test yang telah mencapai 24 persen. Jumlah orang yang diperiksa dan dites secara harian juga meningkat cukup signifikan, dibanding beberapa waktu lalu. Untuk itu pemerintah terus mengimbau kepada masyarakat, agar tidak perlu takut untuk segera melakukan pemeriksaan test antigen maupun PCR, apabila merasakan gejala flu dan batuk.
Sementara, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 di beberapa kabupaten dan kota menurun. Saat ini ada 164 kabupaten/kota bersatus PPKM level 1, kemudian 219 kabupaten/kota PPKM level 2, dan 3 kabupaten/kota berstatus PPKM level 3.
Untuk meningkatkan penurunan kasus tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta agar semua pihak harus terus menaati protokol kesehatan. “Kami minta tolong tetap waspada, tolong tetap hati-hati. Kalau tidak perlu sekali berkerumunan, mobilitas, lebih baik kita hindari. Karena nanti dampaknya akan mudah tertular dan menularkan orang lain,” imbaunya. (BC5)