Mangupura, balibercerita.com –
Pascatemuan mayat manusia yang membusuk di salah satu titik tebing Karang Boma, Desa Adat Pecatu menggelar prosesi pecaruan alit, Selasa (4/1), dengan memakai sarana ayam brumbun. Nantinya upacara lanjutan akan digelar setelah dilaksanakannya upacara 1 bulan 7 hari Karya Panca Wali Krama di Pura Luhur Uluwatu lan prasanak.
Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta mengatakan, prosesi upacara dihadiri pula oleh pemilik lahan serta Pangelingsir Puri Agung Jero Kuta sebagai Pangempon Pura Luhur Uluwatu. Pecaruan itu dilaksanakan untuk membersihkan secara niskala, agar kesucian area itu kembali terjaga.
Selama ini, area tersebut memang disucikan. “Memang lahan itu milik pribadi. Tapi karena itu ada di wewengkon atau wewidangan Prasanak Ida Batara di Pura Goa Batu Metandal dan Pura Luhur Uluwatu, maka ini adalah kewajiban kami,” ujarnya.
Kondisi akses jalan tersebut memang relatif terjal. Namun akses itu biasanya juga dipergunakan oleh masyarakat tertentu, sebagai jalur tikus untuk menuju Pantai Tanjung Mebulu. Di lokasi itu sesungguhnya sudah dipasang tali agar tidak ada yang melintas di sana.
Namun kenyataannya, temuan itu mengindikasikan bahwa jalur itu masih dilalui. Ia berharap ke depannya kejadian semacam itu tidak lagi terjadi di wilayah Pecatu. Termasuk ketika itu berkaitan dengan salah pati ataupun ulah pati. (BC5)