Mangupura, balibercerita.com –
Blantika musik metal di Indonesia kini diramaikan dengan kehadiran Lawang Pitu. Band yang terbentuk pada tanggal 1 Februari 2022 di ACC Studio Bekasi ini merilis single terbarunya yang berjudul “Dagelan”, di Hard Rock Cafe Bali pada Rabu (25/5). Dalam kesempatan itu juga dipublikasikan perusahaan rekaman PT ADK Records Label and Publishing yang terbentuk bersamaan dengan band Lawang Pitu.
Kendati relatif baru, namun personel band yang bermarkas di Jalan Pulo Sirih Barat Raya, Jaka Setia, Bekasi Selatan, Jawa Barat ini sudah kenyang asam garam di industri musik tanah air. Mereka merupakan musisi ternama di era tahun 90’an, diantaranya Doddy Katamsi yang merupakan mantan pentolan band Elpamas, Seven Years Later, dan Kantata. Kemudian, Tommy Karmawan, eks anggota band Garux, Sadtriyo mantan personel Junior-Koes Plus, Asisi Basuki pada bass serta Arif Rahman eks personel Napoleon, Batosai dan Lycan.
Lawang Pitu mempunyai visi untuk menciptakan sebuah karya musik yang bergenre metal, namun bukan hanya menciptakan karya idealis demi kepuasan pribadi. Kendati mengusung genre metal, mereka ingin berkarya dengan dapat diterima seluruh masyarakat luas. Kehadiran mereka diharapkan bisa menambahkan dapat menambah keragaman genre musik di Indonesia, serta memberikan warna baru yang fresh.
Lirik-lirik yang terkandung dalam lagu mereka disampaikan lebih lugas dan dapat dengan mudah dimengerti, dengan mengangkat tema kehidupan masyarakat sehari. Hal itu mendapatkan respon yang baik dari masyarakat, kendati masih di tengah kondisi pandemi. Sejumlah event yang dihadiri oleh Lawang Pitu cukup ramai dihadiri pecinta musik, dengan tetap menjaga prokes.
Salah satu lagu yang paling banyak mendapat respons positif adalah “Atas Nama”. Single perdana itu dirilis pada tanggal 1 April 2022 atau berkenaan dengan memasuki bulan Ramadan tahun 2022. Kendati lagu Atas Nama lebih bernuansa religi, namun single itu bukanlah seperti lagu-lagu religi pada umumnya. Sebab, Lawang Pitu tersebut tetap mengusung akar genre metal yang menjadi basic dan akar band tersebut.
Proses produksi dari lagu-lagu Lawang Pitu tidaklah mudah. Di awal terbentuk, band itu belum mempunyai vokalis. Hal itu membuat band tersebut awalnya berencana ingin mengadopsi formasi band Metallica, yang mana sang gitaris juga merangkap sebagai vokalis. Setelah menjalani rekaman sebanyak 10 lagu, band tersebut kemudian featuring dengan Doddy Katamsi. Hal itu didasari atas sang pemain bas Asisi yang berpartner dengan Doddy Katamsi untuk membentuk sebuah perusahaan recording label bernama PT ADK (Asisi Doddy Katamsi). Setelah beberapa kali manggung bareng, akhirnya Doddy Katamsi didaulat sebagai penyanyi Lawang Pitu.
Sebagai alternatif lagu religi di tahun 2022, mereka berharap lagu-lagu yang disajikan Lawang Pitu dapat diterima di masyarakat penikmat musik tanah air. Dengan trend melandainya kondisi pandemi di tanah air, mereka sangat optimis akan dapat mempersembahkan karya musik ke khalayak yang lebih luas lagi. Terlebih Lawang Pitu juga sudah memiliki rumah atau naungan tempat mereka memproduksi karya-karyanya.
Selain memperkenalkan diri sebagai band baru, mereka juga mempublikasikan pembentukan perusahaan rekaman (recording company) yang baru, bersamaan dengan terbentuknya band Lawang Pitu. Perusahaan tersebut bernama PT ADK Records Label and Publishing. Sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Asisi dan Doddy Katamsi sebagai partner usahanya. Dengan band Lawang Pitu sebagai artis perdana. Mereka berharap dapat menjadi bagian dan berkontribusi bagi industri musik tanah air. (BC5)