Mangupura, balibercerita.com –
Menjelang hiatus, Fiersa Besari akan tampil pada gelaran GWK Bali Countdown 2025. Musisi yang dikenal dengan lagu-lagu yang puitis ini memutuskan untuk hiatus dari dunia musik mulai 1 Januari 2025.
Artur Indra Wibawa selaku Direktur Dipta Komunika (promotor acara) menyampaikan, Bali Countdown 2025 menjadi konser terakhir penampilan Fiersa Besari jelang hiatus pada awal tahun 2025. Penampilannya akan spektakuler karena akan dilaksanakan di momen akhir tahun dan di tempat ikonik yaitu GWK. “Ini terbaik banget. Terakhir manggung saat tutup tahun dan di tempat ikonik GWK. Last performance yang istimewa,” ucapnya saat ditemui, Selasa (17/12).
Dipilihnya Fiersa Besari sebagai salah satu artis utama Bali Countdown 2025 adalah berdasarkan survei internal tim Toni Kreatif. Mereka kemudian yang men-develope artis yang bermain di GWK. Penampilan Fiersa Besari akan menjadi momen spesial karena itu merupakan konser terakhir sebelum ia hiatus dan entah kapan akan manggung lagi.
Melalui cuplikan video pendek yang diunggah di medsos, Fiersa Besari menyampaikan bahwa ia memutuskan untuk sementara berhenti manggung alias rehat manggung. Ia belum mengetahui sampai kapan hiatus, namun itu akan dimulai 1 Januari 2025.
Alasannya hiatus adalah karena merasa capek. Ia sudah lama berpikir tentang rencana itu dan kemudian memutuskan lebih baik bergelut di kegiatan alam. “Biasanya saya terstruktur, mau rehat, tapi tahu balik. Mau istirahat, tahu kapan kembali. Tapi saat ini saya tidak tahu, saya menyerahkan kepada alam semesta saja,” ungkapnya.
Jika ada yang merasa kangen dan ingin mengundangnya manggung, ia secara terbuka menyampaikan bahwa semoga suatu saat dapat memenuhinya. Tapi jika tidak, itupun tidak kenapa. Ia mengaku sudah merasa puas dapat menjalani kehidupan panggung selama bertahun-tahun, bisa bersenang sendu di dalamnya, bisa bertemu banyak orang baru, bisa mentransfer energi setiap manggung dan bisa menciptakan karya-karya yang didengarkan semua orang.
“Itu membuat saya bahagia sekali. Saya merasa sudah sangat-sangat cukup. Terima kasih banyak. Saya akan menutup dengan kata-kata, tahu kapan harus berhenti adalah anugerah. Sampai jumpa di antah berantah,” pungkasnya. (BC5)
