Setelah 22 Tahun, Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Anggar karena Daya Tarik Bali

0
82
Anggar
Kawasan The Nusa Dua. (ist)

Denpasar, balibercerita.com –
Asian Senior Fencing Championship 2025 yang bakal digelar di Nusa Dua pada 17-23 Juni 2025 menjadi kali pertama setelah 22 tahun Indonesia tidak menjadi tuan rumah kejuaraan kategori single event anggar Asia. Selain untuk membantu pemerintah untuk memperbesar peluang menjadi tuan rumah olimpiade, event ini juga diharapkan memperkuat industri olahraga, khususnya sport tourism.

Firtian Judiswandarta selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI) menyampaikan, penyelenggaraan event ini tidak terlepas dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dengan target ingin membantu pemerintah untuk dapat menjadi tuan rumah Olimpiade berikutnya. Salah satu syaratnya yaitu sering menjadi menjadi tuan rumah kejuaraan internasional dan di bidang anggar kompetisi single event yang cukup lama tidak pernah dilaksanakan di Indonesia.

Baca Juga:   Parade Hujan, Berpesta Dalam Setiap Hujan Keberkahan

“Kalau untuk kelompok cukup sering, single yang jarang. Terakhir itu 23 tahun lalu di Bali dan di sini juga (Westin). Setelah ini, Februari ini akan ada untuk junior dan kadet, pesertanya di atas 2 ribu orang,” ucapnya.

Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah event ini tidak terlepas dari bantuan yang diberikan Madam Rusni Abu Hasan saat dilakukan bidding di Uzbekistan beberapa tahun lalu. Ada 6 negara yang mengajukan, sebanyak 4 negara kemudian mengundurkan diri dari proses dan menyisakan India serta Indonesia. Saat itu Madam Rusni sebagai Sekjen Asia Fencing Federation melakukan voting, dengan suara terbanyak diraih Indonesia yaitu 24 suara dan India 14 suara.

Baca Juga:   Slank Sampaikan Jangan Lelah Sebar Virus Perdamaian di Prost Fest 2022

Bali diakuinya menjadi daya tarik kuat yang menjadikan Indonesia terpilih menjadi tuan rumah untuk single event di tahun 2025 dan juga ditunjuk menjadi tuan rumah junior and kadet Asian Fencing Championship di Jakarta pada Februari tahun 2026. Bali memiliki daya tarik yang memikat bagi negara lain, baik dari sisi budaya, alam, dan masyarakatnya. Hal ini sekaligus dimanfaatkan untuk membangun industri olahraga melalui sport tourism.

“Harapan kami agar para atlet dapat extend tinggal di Bali, sehingga spend of money makin bertambah. Kami harapkan 200-300 miliar rupiah uang dapat berputar di Bali, sehingga dapat menjadi pengungkit ekonomi Bali,” harapnya.

Yang paling utama dengan berkompetisi di Asian Senior Fencing Championship di Bali, mereka bisa mendapatkan kepuasan berwisata di Bali. Ia benar-benar mempersiapkan semuanya, utamanya sehari berwisata setelah mereka bertanding. Untuk itu diperlukan beberapa travel agen yang nantinya berada di sekitar hotel untuk menawarkan wisata tambahan agar extend stay di Bali.

Baca Juga:   Ini Dia Objek Wisata di Nusa Penida yang Jadi Primadona

Commercial and Relations Group Head The Nusa Dua Made Purnama Damayanti mengaku terhormat dapat mendukung kegiatan ini. Pihaknya siap dari segi fasilitas, akomodasi, venue, hingga penanganan darurat dan mitigasi. Ia berharap kegiatan ini berdampak positif bagi pariwisata Bali, khususnya dalam mendorong sport tourism.

Dengan pengalaman dalam menangani event internasional, The Nusa Dua optimistis kegiatan ini turut meningkatkan okupansi dan ekonomi masyarakat sekitar. “Beragam atraksi juga kami siapkan sebagai hiburan tambahan bagi peserta dan pengunjung,” imbuhnya. (BC5)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini