Denpasar, balibercerita.com –
Sebagai insan penerus bangsa, perkembangan anak-anak harus mendapatkan perhatian dari orang tua. Terlebih tampuk kepemimpinan bangsa ke depan akan diwariskan kepada tunas muda ini. Namun, rutinitas orang tua terkadang memicu kurang optimalnya perhatian dan kasih sayang kepada anak, yang berpotensi membuat perkembangan anak menjadi kurang optimal. Hal itu juga dapat berpengaruh ke dalam hubungan internal keluarga yang menjadi kurang hangat.
Bertepatan dengan Hari Anak Nasional yang jatuh pada Sabtu (23/7), tim balibercerita.com mencoba merangkum referensi dalam menjaga tumbuh kembang anak. Diharapkan hal itu dapat memberikan dampak positif bagi anak, sehingga ke depan dapat berkontribusi lebih dalam memajukan negara. Kiat tersebut menekankan tentang upaya melindungi masa depan anak melalui pola asuh karena kedekatan orang tua akan berpengaruh pada pembentukan karakter mereka.
Ada berbagai hal yang dapat dilakukan dalam membangun kedekatan seperti bermain dan melakukan berbagai kegiatan bersama. Anak yang bermain dan rutin berinteraksi dengan orang tua akan menjadi semakin terampil untuk berkomunikasi, berpikir kritis, memecahkan masalah, bergerak, dan bersosialisasi.
Berikut adalah beberapa kegiatan yang cukup mudah dilakukan para orang tua dalam membangun kedekatan kepada anak. Kegiatan itu dapat mengasah imajinasi, kreativitas, dan juga membentuk tanggung jawab maupun rasa percaya diri, serta kebiasaan dalam menjaga kesehatan.
Kebiasaan mendongeng atau membacakan buku cerita sebelum tidur malam. Selain dapat membantunya tidur anak dengan nyenyak, aktivitas itu sebetulnya dapat mengasah imajinasi anak. Melalui dongeng, anak akan membayangkan apapun keterkaitan cerita yang diucapkan orangtua dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal itu memerlukan perhatian khusus dari orangtua, terkait memilih cerita yang sesuai dengan umur anak dan tahap perkembangan anak. Semakin seru dan menarik ceritanya, maka semakin luas imajinasi anak dapat berkembang.
Bermain peran (role play) dengan anak. Aktivitas ini memang cukup sulit dilakukan orang tua, utamanya bagi pasangan orang tua sama-sama bekerja. Namun, aktivitas ini dapat dilakukan dengan memaksimalkan waktu luang orang tua, baik saat akhir pekan atau setelah selesai belajar. Meluangkan waktu untuk bermain, mengobrol berinteraksi dengan anak akan menambah kedekatan, sekaligus membina hubungan yang harmonis dengan pasangan. Permainan tersebut tentunya harus disesuaikan dengan minat anak, fasilitas dan keadaan di lokasi.
Usahakan permainan berkaitan dengan roleplay (bermain peran). Seperti bermain boneka, bermain karakter dokter-dokteran, polisi-polisian, dan sebagainya yany sejenis. Permainan peran ini akan membuat orang tua semakin dekat dengan anak dan juga melatih kemampuan anak dalam bersosialisasi, serta mempelajari topik-topik tertentu. Peran itu akan melatih imajinasi anak dalam berkomunikasi dan bersosialisasi saat berperan menjadi karakter tersebut.
Berolahraga bersama. Aktivitas ini harus sengaja diluangkan oleh orang tua, karena hal ini berkaitan dengan kesehatan motorik, jasmani, dan imunitas keluarga. Kegiatan bagi anak tentu akan menjaga kesehatan mereka, sekaligus membuat anak menjadi fresh. Berjalan-jalan di pagi hari atau sore hari di taman kota maupun lingkungan rumah akan mendorong anak untuk mengeluarkan energinya sambil mengeksplorasi dunia luar. Kebiasaan itu juga akan melatih kedisiplinan anak untuk bangun pagi, maupun mengatur pola hidup sehat.
Membuat proyek seni bersama. Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi kreativitas anak, karena mereka dipenuhi rasa ingin tahu yang amat besar. Hal itu dibuktikan dengan sering kali muncul pertanyaan dadi anak, tentang suatu hal terbentuk atau terjadi. Untuk memenuhi rasa keingintahuan mereka, orang tua dapat membuat sebuah proyek seni dengan mengkombinasikan warna-warna yang ada menjadi warna yang baru ketika melukis dan menggambar. Proyek seni ini juga dapat menjadi sarana orang tua dalam memvisualisasikan jawaban untuk ribuan pertanyaan si kecil.
Kegiatan rutinitas rumah tangga bersama. Aktivitas ini tentu akan menyenangkan bagi anak, karena hal ini dilakukan bersama. Hal itu dapat memberi sejumlah manfaat untuk anak, salah satunya adalah membangun rasa percaya diri. Ketika orangtua melibatkan anak dalam rutinitas sehari-hari, seperti membantu menyiapkan alat makan, bahan, dan ikut serta dalam proses pembuatannya, maka anak akan merasa bahwa dirinya dipercaya dan juga membangun rasa tanggung jawab.
Usai melaksanakan hal itu, tentu orangtua wajib memuji mereka sebagai tanda penghargaan dan apresiasi atas usaha mereka. Hal itu membuat mereka lebih percaya diri dan dekat dengan keluarga. (BC5)