Beberapa Tahun Tertunda, Scared of Bums Rilis Mini Album “Delay” di Ultah ke-19

0
85
Scared of Bums.
Scared of Bums. (ist)

Denpasar, balibercerita.com – 

Band punk rock asal Bali, Scared of Bums merilis mini album baru di ulang tahunnya yang ke-19, pada tanggal 20 Mei 2022. Mini album bertajuk Delay ini dirilis hampir di semua kanal distribusi digital dari Spotify, Apple Music, iTunes, Joox, Youtube Music, Deezer bahkan untuk pengguna Instagram, Tiktok dan Snapchat.

Secara keseluruhan, mini album ini terdiri dari 6 track, yaitu Satu Jari, Delay, Tak kan Pernah Mati, Imagination, Destined to Live dan Runaway. Khusus di track Runaway ada penampilan spesial Dekwi a.k.a Soulsick dengan rapnya yang cerdas melalui racikan penggabungan Bahasa khas daerah Bali dan Bahasa Indonesia. 

Baca Juga:   Media Jepang Sebut MizuGlow Tech YOU Radiance Glow Nomor Satu Paling Ampuh Cerahkan Wajah untuk Kulit Sensitif

Kehadiran album Delay sekaligus mengobati penantian panjang penggemar setia Scared of Bums ‘5013mc/Five O Thirteen Moshpit Crew’, yang selama 9 tahun merindukan karya dari band yang digawangi oleh Putu Eka Janantha alias Bocare pada vocal, Gede Putra Budi Noviyana alias Nova pada drum, I Made Gede Ary Gunawan alias Arx pada bass dan A.A. Eka Paramartha alias Poglax pada gitar.

Baca Juga:   Tentangmu Jadi Single Keenam Analogi Madu

Karena penantian panjang tersebut, mini album ini juga diberi judul Delay. Potongan lirik track Delay dirasa yang paling tepat untuk menggambarkan mini album tersebut. Album Scared of Bums terakhir dirilis pada tahun 2013 dengan tajuk “Let’s Turn On A Fire”. Namun diantara rentang waktu tersebut Scared of Bums sempat meluncurkan beberapa single antara lain Janggan, Out of Control, dan Delay.

Album tersebut sebenarnya sudah mulai dikerjakan dari tahun 2018. Hampir semua materi track album ini direkam di studio Rock The Beat Music Production, terkecuali untuk bass direkam di studio TetstupidPRO di Bali. Seiring bertumbuhnya kedewasaan Scared of Bums dalam bermusik membuat proses pembuatan album ini menjadi sangat panjang. Ada pengetahuan, pengalaman, referensi, serta intuisi yang bertambah dalam mini album tersebut. “Saya cukup puas dengan finishing produksi album ini, walau proses panjang dengar lagi-edit lagi-dengar lagi sampai akhirnya menemukan takaran-takaran yang pas!” kata sang pembetot bass, Arx. (BC5)

Baca Juga:   Dimulai Tahun 2016, Begini Sejarah Lahirnya Bali Tattoo Expo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini