Denpasar, balibercerita.com –
Tato merupakan budaya yang sudah hidup cukup lama di Indonesia dan salah satu yang paling tua di dunia. Hanya saja, beberapa memori masa lalu di Indonesia akhirnya membuat tato menjadi lekat dengan dunia kriminalitas, sehingga tato mendapat citra buruk yang berdampak pada termarjinalkannya para seniman serta penggemar tato di mata masyarakat umum.
Seiring berjalannya waktu, tato kembali menempati jalurnya. Tato beranjak menjadi counter culture, bahkan pop culture. Tato kini menjadi sebuah ungkapan spiritualitas, seni, ekspresi diri, bahkan dianggap sebagai gaya hidup oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia.
Saat ini, penggemar tato berasal dari berbagai kalangan seperti pengusaha, musisi, olahragawan, model, hingga artis. Pecinta tato tidak hanya didominasi oleh kaum laki-laki, tapi banyak perempuan mulai berani menunjukkan tato di tubuh mereka. Hal ini berdampak pada industri tato yang mulai bergeliat kembali.
Untuk bersama-sama memajukan industri tato di Bali khususnya dan di Indonesia pada umumnya, majalah komunitas tato gratis yang berbasis di Denpasar, Magic Ink, mengorganisir event Bali Tattoo Expo yang dimulai pada tahun 2016.
Ide awal terbentuknya Bali Tattoo Expo yaitu ingin membawa komunitas tato untuk menciptakan jaringan yang lebih luas. Melalui event ini, mereka bisa memamerkan hasil tato, mengikuti kontes tato untuk meningkatkan pengetahuan dan kreativitas serta memajukan industri tato itu sendiri.
Tahun 2024, Bali Tattoo Expo kembali digelar dengan lebih besar dan dikemas makin menarik. Acara ini berlangsung selama 3 hari, (23-25 Agustus 2024) di gedung Bali Creative Industry Center (BCIC) Tohpati, Denpasar. Acara yang dimulai pukul 10.00 sampai dengan 22.00 Wita ini menghadirkan 119 tattoo artist dari 73 tattoo studio yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
Para partisipan tidak hanya datang dari Bali saja. Seniman tato dari luar Bali seperti Jakarta, Samarinda, Manado, Lombok, Timor Leste, Jepang, Singapura, Malaysia, India, Jerman, Vietnam, Sri Lanka, dan Italia pun turut hadir.
Made Indah Jayanthi selaku Event Manager Bali Tattoo Expo 2024 menerangkan, saat ini Bali merupakan daerah dengan industri tato paling maju di Indonesia. Perkembangan industri tato di Bali terus berjalan seiring dengan kemajuan dunia pariwisata.
Oleh karena itu, pihaknya ingin selalu konsisten dan berkelanjutan untuk menggelar Bali Tattoo Expo sebagai ajang titik temu terbesar antara pelaku industri tato dan penikmat seni tato. Event ini sekaligus menjadi tempat untuk mempererat tali silaturahmi antarseniman tato dari manapun berasal
Tahun ini, para peserta tidak hanya menggelar eksibisi tato saja, namun juga dapat mengikuti tattoo contest dengan menampilkan tato yang mereka buat selama acara. Ada tattoo show contest (lomba untuk tato yang sudah sembuh), yang biasanya diminati oleh para kolektor tato.
Secara konsep, Bali Tattoo Expo 2024 bisa dikatakan mirip dengan Bali Tattoo Expo yang telah berlangsung pada tahun-tahun sebelumnya. Sementara, dari sisi konten diperkaya dengan semakin beragamnya peserta yang turut bergabung.
“Tahun ini kami menggelar Bali Tattoo Expo 2024 dengan menghadirkan lebih banyak partisipan. Selain booth tattoo studio maupun non tattoo studio, dalam Bali Tattoo Expo 2024 kami juga mengajak 3 komunitas, 8 tattoo supply, 6 retail booth (clothing, barber, nail art), serta 13 pilihan food and beverage yang ikut memeriahkan acara ini,” terangnya.
Tidak hanya kontes tato saja yang bisa dinikmati di area dalam gedung. Bali Tattoo Expo 2024 juga akan menghadirkan pertunjukan selama 3 hari berturut-turut mulai pukul 16.00 sampai dengan 22.00 Wita di area luar gedung. Untuk area luar gedung, Bali Tattoo Expo tidak dikenakan biaya masuk sehingga pengunjung yang sekadar ingin datang untuk menikmati pertunjukan dan mencicipi kuliner di area luar, bisa langsung datang tanpa dikenakan tiket masuk.
“Melalui Bali Tattoo Expo 2024, kami ingin membawa komunitas tato ke level selanjutnya dari segala sisi. Selama 3 hari penuh, mereka dapat melakukan pameran hasil-hasil tato mereka, dan mempromosikan pribadi mereka sebagai seniman tato maupun studio mereka kepada pengunjung serta masyarakat luas,” imbuhnya. (BC5)