Mangupura, balibercerita.com –
Waterblow merupakan salah satu objek wisata yang terletak di ujung Pulau Peninsula, Nusa Dua. Destinasi wisata tersebut terkenal karena memiliki keunikan fenomena alam, berupa deburan ombak yang menjulang tinggi mencapai 8 meter yang terempas di karang laut. Deburan ombak Samudra Hindia yang menghantam karang itu memunculkan muncratan air laut yang cukup menarik bagi wisatawan, sehingga banyak dijadikan lokasi berfoto.
Untuk menuju ke lokasi, Anda harus terlebih dahulu melewati kawasan hotel di sepanjang jalan The Nusa Dua ITDC. Setelah itu Anda menuju ke kawasan Pulau Peninsula yang merupakan kawasan terbuka hijau tempat berdirinya patung ikonik Kresna Arjuna. Sesampainya di area parkir kendaraan, Anda harus berjalan kaki sepanjang kurang lebih 500 meter, melewati jalan setapak akses menuju kawasan Waterblow. Adapun fasilitas yang di kawasan Waterblow adalah gate pintu masuk, loker tiket, deck pantau sebagai tempat menonton Waterblow ketika gelombang tinggi, toilet standar bintang lima, fasilitas penunjang seperti speaker dan check-in pengunjung.
Untuk berkunjung ke Waterblow, pengunjung dikenakan biaya atau tarif masuk. Bagi wisatawan domestik dikenakan tarif Rp15.000 untuk dewasa dan Rp10.000 untuk anak-anak. Sedangkan wisatawan mancanegara dikenakan tarif Rp25.000 untuk dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak. Tiket masuk ke Waterblow berlaku setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 17.00 Wita. Transaksi tiket masuk menggunakan 2 sistem pembayaran, yaitu offline dan cashless. Sistem pembayaran offline atau tunai dilakukan menggunakan electronic data capture (EDC) ticketing. Sementara untuk sistem cashless (nontunai), diterapkan sistem quick response Indonesian standard (QRIS).
Setibanya di kawasan, Anda dapat menikmati pemandangan hamparan batu karang yang alami serta pemandangan laut lepas Samudera Hindia. Di sana juga terdapat jalan setapak yang dibuat untuk memfasilitasi pengunjung dalam memudahkan melihat fenomena Waterblow dari dekat. Pada gerbang masuk terdapat batu nisan yang bertuliskan peringatan agar pengunjung tidak melakukan aktivitas berenang. Selain itu tercantum pula peringatan kondisi ombak berbahaya, ombak tinggi, tebing curam, batu karang licin, Karang tajam, dan arus kuat. Pada ujung kawasan juga terdapat semacam batu lingga yoni
Disarankan bagi Anda agar tidak nekat masuk terlalu dekat dengan bibir karang karena dapat membahayakan keselamatan. Selain karena empasan ombak yang cukup kencang, kondisi batu karang yang tajam serta tebing curam. Ketika kondisi deburan ombak cukup tinggi, pengunjung diminta untuk menikmati fenomena tersebut melalui fasilitas observation deck atau dek pantau. Tempat tersebut juga menjadi salah satu spot foto dan lokasi terbaik untuk melihat fenomena alam ombak pecah. Anda juga dapat menikmati pemandangan sunset melalui tempat itu karena lokasinya memang mrmungkinkan untuk itu.
Kawasan tersebut juga telah dilengkapi dengan fasilitas pendukung protokol kesehatan, serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Diantaranya pengecekan suhu tubuh serta crowd management untuk memastikan pelaksanaan physical distancing. Protokol kesehatan yang diterapkan juga telah sesuai dengan panduan pelaksanaan CHSE yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (BC5)