Mangupura, balibercerita.com –
Hujan lebat dan angin kencang belakangan ini kerap terjadi di Bali. Masyarakat pun diimbau untuk waspada bencana hidrologi seperti, banjir, tanah longsor, angin kencang dan pohon tumbang.
Prakirawati BBMKG Wilayah III Denpasar, Luh Eka Ari Santi menjelaskan, sebagian besar wilayah Bali sudah memasuki musim hujan. Hujan belakangan ini intens terjadi. Berdasarkan update data stasiun Klimatologi Jembrana per tanggal 20 November lalu, sebagian besar wilayah Bali barat, tengah dan timur sudah masuk musim hujan. Bahkan, wilayah Bali utara dan Nusa Penida juga sudah terindikasi masuk musim hujan. “Berdasarkan gambaran peta cuaca secara virtual, sudah lebih dari 70 persen wilayah Bali masuk musim hujan,” ungkapnya.
Intensitas hujan di wilayah Bali relatif meningkat pada masa peralihan bulan November ke Desember. Kondisi hujan di setiap daerah pada umumnya berbeda-beda, mulai dari hujan ringan, sedang, hingga lebat. Faktor lokal di masing-masing daerah sangat mempengaruhi kondisi tersebut.
Secara khusus, di wilayah Bali saat ini terjadi pola belokan angin. Kondisi udara pun menjadi labil dan berpotensi membuat pertumbuhan awan hujan menjadi lebih tinggi. Selain hujan, kondisi itu juga dapat disertai kilat atau petir. Untuk itu masyarakat diimbau untuk selalu mewaspadai dampak bencana hidrologi yang ditimbulkan cuaca ekstrem. Bencana yang berpotensi terjadi seperti, banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, kilat hingga petir. “Kami harap masyarakat terus mengupdate informasi peringatan dini dari BMKG dan berbagai channel informasi lainnya,” imbaunya.
Peningkatan intensitas hujan dan angin juga berdampak pada ketinggian gelombang laut. Maka dari itu, masyarakat nelayan atau pelaku wisata bahari juga diimbau mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang bisa mencapai 2 meter lebih di sekitar perairan Bali. (BC5)