Wagub Cok Ace Sebut Pelaku Usaha Pariwisata Hadapi Situasi Pelik

0
65
pariwisata
Wagub Bali Cok Ace. (ist)

Denpasar, balibercerita.com –

Pelaku usaha bidang pariwisata saat ini menghadapi situasi pelik. Salah satunya adalah keputusan PHK dan tuntutan karyawan untuk kembali dipekerjakan secara penuh. Mereka menilai situasi pariwisata mulai pulih.

Wakil Gubernur Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) berharap, jajaran manajemen bisa menyikapi situasi ini dengan bijak. Manajemen perusahaan harus bisa menjelaskankan secara terbuka gambaran dan kondisi kongkret perusahaan dalam bahasa yang tepat kepada pegawai.

“Masyarakat kita saat ini sensitif dan mudah tersinggung karena tekanan ekonomi yang menyebabkan meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran. Kita harus bisa menjelaskan secara terbuka dan kongkret,” ujar Cok Ace, Senin (7/2).

Baca Juga:   Sekda Adi Arnawa Buka Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Implementasi SIPD-RI

Ketua BPD PHRI Provinsi Bali ini menyebutkan, faktor lainnya adalah kebijakan pemerintah yang sangat erat kaitannya dengan pengembangan usaha pariwisata. Pemprov Bali saat ini tengah menggenjot sejumlah pembangunan insfatruktur seperti shortcut, Pusat Kebudayaan Bali (PKB) dan penataan kawasan Besakih.

“Saya memprediksi, penataan infrastruktur ini akan memengaruhi peta dan wajah pariwisata Bali. Misalnya pembangunan PKB di kawasan Gunaksa yang kemungkinan akan diikuti pertumbuhan usaha di sekitar kawasan itu. Ini harus kita cermati bersama, ingin tetap bertahan pada investasi yang sama atau melakukan diversifikasi,” jelasnya.

Baca Juga:   Sejarah Konservasi Penyu di Kuta dan Pengabdian Mr. Tukik

Guru Besar ISI Denpasar juga menyinggung konsep Ekonomi Kerthi Bali (EKB) yang diluncurkan Gubernur Bali Wayan Koster. Dalam konsep EKB, sektor pariwisata ditempatkan pada posisi keenam dan disebut sebagai bonus. EKB menempatkan sektor pertanian dalam arti luas termasuk peternakan dan perkebunan pada posisi pertama dan disusul sektor kelautan/perikanan pada posisi kedua. Sedangkan sektor industri dan industri kecil dan menengah (IKM) dan koperasi ditempatkan pada posisi ke-3 dan 4, disusul sektor ekonomi kreatif dan digital pada posisi ke-5.

Baca Juga:   Masuk Sasaran Prioritas Vaksin Booster? Begini Cara Cek Jadwal Vaksinasinya

Menurut Wagub Cok Ace, penempatan pariwisata di posisi 6 dalam konsep EKB, bukan dimaksudkan untuk mengecilkan arti dari sektor ini. Konsep yang dirancang Gubernur Wayan Koster justru bertujuan mengembalikan marwah bahwa sesungguhnya pariwisata itu berawal dari budaya. Konsep EKB hendaknya menjadi bahan renungan bagi seluruh komponen untuk memberi perhatian lebih serius pada upaya pembenahan sektor pertanian, perkebunan dan UMKM. “Konsep ini dimaksudkan mengembalikan struktur pariwisata Bali seperti pada awal perkembangannya,” ucapnya. (BC20)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini