
Mangupura, balibercerita.com –
Puncak musim hujan di wilayah Bali tahun 2022 diprediksi terjadi pada bulan Januari dan Februari. Berkaitan hal itu, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada dan berhati-hati atas potensi bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, serta kilat atau petir.
Prakirawan BBMKG Wilayah III Denpasar, Putu Agus Dedi Permana menerangkan bahwa saat ini wilayah Bali masih masuk musim hujan. Dalam kurun waktu beberapa hari ke depan, potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi di wilayah Bali. Seperti hujan yang dapat disertai kilat atau petir, serta angin kencang.
Adapun indikator dari cuaca ekstrem adalah kondisi hujan lebat yang mencapai 50 mm per hari atau lebih, serta kecepatan angin yang mencapai 25 knot. “Kami harap masyarakat dapat memantau informasi prakiraan dini yang telah disampaikan melalui saluran komunikasi BMKG,” sebutnya.
Dari pantauan citra radar cuaca saat ini, kondisi hujan dan angin kencang terjadi di wilayah Bali bagian tengah. Selain karena faktor Bali dalam masa puncak musim hujan, hal itu juga dipengaruhi faktor lokal berupa kelabilan kondisi udara yang kuat. Hal itu mendukung pembentukan awan hujan, serta terdapat konsentrasi masa udara basah utamanya di lapisan permukaan.
Kondisi itu juga dapat diawali peristiwa puting beliung yang bisa muncul di wilayah daratan maupun di lautan. “Puting beliung merupakan fenomena yang salah satunya disebabkan oleh awan cumulonimbus. Saat ini hal itu masih berpotensi terjadi, karena kecenderungannya terjadi di musim hujan dan peralihan.
Untuk diketahui, sejumlah kejadian hidrologi melanda wilayah Badung utara, saat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Senin (7/2) siang. Seperti robohnya tiang listrik di Beji Waringin Pitu, Kapal, pohon menimpa kabel listrik di jalan barat Pura Angantaka dan Darmasaba, pohon tumbang di jalan raya Panglan, pohon menimpa mobil di Jalan Raya Kapal-Mengwitani, kerusakan 6 buah kios pedagang di Pasar Beringkit akibat puting beliung dan robohnya bale gong di Pura Dalem Baturateng di Banjar Menak, Beringkit, Mengwitani. (BC5)