Singaraja, balibercerita.com –
SPRAI band terbentuk sejak tahun 2010 lalu dengan jumlah personel sebanyak 5 orang. Namun di tahun 2019, band ini menjadi 4 orang personel yaitu, Gustu (lead guitar dan vocal), Noval (additional guitar), Ketut Jr (bass) dan angga (drum).
SPRAI merupakan singkatan dari Seni Perlawanan Rakyat Indonesia. Band ini terbentuk dari adanya ketidakadilan kaum tirani dan kaum oppressor yang selalu bertindak semena-mena terhadap rakyat kecil serta banyaknya koruptor yang sampai saat ini masih menggerogoti kestabilan negara.
Pada awal tahun 2020 mereka mengeluarkan album EP yang berjudul Hentikan Perang. Ada 6 lagu di dalamnya yakni, Jabat Erat, Menolak Lupa, Revolusi Pergerakan, Hentikan Perang, PKI, dan Kartini Yang Terbungkam.
Nah, awal tahun 2022 ini mereka merilis lagi album kedua dengan 12 lagu. Album ini bertajuk Tangisan Anak Negeri. “Kami buat album ini dengan harapan pemerintah dapat merasakan dan memahami akan tangisan yang sudah dua tahun ini mereka rasakan dengan kelumpuhan ekonomi yang sangat drastis turun, dan harapan kami pada album kami yang kedua ini mampu membuat pemerintah peka terhadap keadaan masyarakat saat ini,” ungkap Gustu.
Di album kedua ini ada 12 lagu yang akan ikut meramaikan blantika musik khususnya indie di Bali. Lagu-lagu tersebut adalah, Rebut Kedaulatan, Lawan dan Hentikan, Tangisan Anak Negeri, Negeri Kita, Tolak Reklamasi, Senandung Globalisasi, Pesta Para Tengkulak #1, Pesta Para Tengkulak #2, Merdeka Katanya, Potret Negeriku, Penjahat di Negeri Ini, dan Inilah Endonesia.
Mereka berharap karya-karya yang mereka berikan bisa mendapatkan tempat di hati pencinta musik di Indonesia. Mereka juga berharap karya yang dihasilkan bisa berkontribusi untuk kemajuan bangsa. (BC10)