Mangupura, balibercerita.com –
Dinas PUPR Kabupaten Badung bersama pangempon dan pangemong Pura Luhur Uluwatu, Perbekel Pecatu, dan Camat Kuta Selatan, Selasa (12/9), melaksanakan survei lapangan guna mengecek kondisi tebing Pura Luhur Uluwatu yang mengalami keretakan.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Badung Ida Bagus Surya Suamba menyampaikan, setelah survei lapangan, tim teknis akan melakukan serangkaian tes guna mengkaji upaya penanganan. Meski sebelumnya sudah dilakukan pengkajian ditambah hasil kajian dari Unud, pihaknya memandang perlu ada penambahan tindakan berupa scanning batuan tebing untuk memastikan kondisi batuan di dalamnya.
Pihaknya juga akan melakukan penanganan abrasi di bawah tebing Pura Luhur Uluwatu. Permohonan izin kegiatan tersebut akan segera diajukan ke Pemprov Bali. Jika izin sudah didapat, proses penanganan abrasi bisa segera dilaksanakan.
Sementara itu, Pangempon Pura Luhur Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya mengatakan, pengecekan dilakukan guna merumuskan langkah selanjutnya. Dari survei lapangan tersebut, dinilai perlu dilakukan diagnosa kondisi tebing lebih lanjut untuk langkah penanganan.
Pangelingsir Puri Jro Kuta yang akrab disapa Turah Joko ini menjelaskan, pihaknya selalu Pangempon Pura Luhur Uluwatu sudah menghaturkan banten pejati sebagai matur piuning awal. Nantinya saat dilaksanakan diagnosa, pihaknya akan menggelar upacara khusus yang akan dipuput Bhagawanta Puri Jro Kuta.
Lebih lanjut ia menjelaskan, penanganan keretakan tebing Pura Luhur Uluwatu sejatinya sudah pernah direncanakan sebelum masalah ini kembali viral di medsos belum lama ini. Namun, akibat adanya sejumlah kendala ditambah munculnya pandemi Covid-19, rencana tersebut tertunda.
Ia pun berharap rencana penanganan kali ini bisa terealisasi. Hal ini mengingat Pura Luhur Uluwatu memiliki fungsi strategis sebagai Pura Sad Kahyangan yang merupakan benteng bagi umat Hindu khususnya di Bali. (BC5)