Salinan Kitab Suci Bhagawadgita Terbesar Tersimpan di Pulau Peninsula

0
85
Bhagawadgita
Salinan kitab Bhagawadgita yang tersimpan di bawah patung Krisna Arjuna di Pulau Peninsula. (ist)

Mangupura, balibercerita.com – 

Pulau Peninsula merupakan kawasan terbuka hijau yang berada di ujung kawasan The Nusa Dua, Bali. Pulau dengan luas sekitar 7,4 hektar ini memiliki pemandangan hamparan hijau, laut membiru, sunset, tebing-tebing karang yang hitam, serta keindahan pasir pantai berwarna putih. Di kawasan ini juga terdapat Daya Tarik Wisata (DTW) Water Blow, dengan fenomena deburan ombak pantai menjulang setelah menghantam karang. Kawasan ini juga sering dipergunakan sebagai tempat MICE outdoor maupun event musik dan festival terbuka.

Menariknya, di kawasan ini juga terdapat salinan kitab Bhagawadgita terbesar. Kitab itu tersimpan di sebuah ruangan yang berada di patung ikonik Kresna Arjuna. Bhagawadgita merupakan kitab suci umat Hindu yang memuat dialog spiritual antara Sri Krisna dengan Arjuna saat berada di atas kereta di Kuruksetra atau medan perang Bharatha Yudha. 

Baca Juga:   Persembahyangan Tolak Bala Keluar Vihara Dharmayana Kuta Diputuskan Ditiadakan

Kitab ini disebut sebagai Weda Kelima, yang berarti nyanyian suci merupakan sebuah kitab yang memiliki kedudukan penting dalam tradisi Hindu. Ajaran universal dalam kitab Bhagawadgita diperuntukkan ke seluruh umat manusia sepanjang masa.

Salinan kitab Bhagawadgita ini berukuran 2×3 meter, dengan berbobot mencapai 1 ton. Kitab ini berisi sebanyak 459 lembar halaman. Hal itu dicatat oleh MURI dengan nomor 02211 sebagai Bhagawadgita terbesar, yang diluncurkan pada saat event Nusa Dua Fiesta tahun 2009.

Pembuatan digagas pada tahun 2009 oleh Direktur Utama BTDC yang sekarang berubah nama menjadi ITDC, yaitu Ir. I Made Mandra bersama dengan President The World Hindu Youth Organization (WHYO) Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendra Wedasteraputra Suyasa. Hal itu sebagai wujud terima kasih BTDC saat itu, kepada masyarakat Bali yang sejak berabad-abad telah memelihara dan mengamalkan nilai-nilai Bhagawadgita yang sangat indah dan mulia dalam kehidupan sehari-hari. Budaya yang religius, ramah, cinta damai yang dijiwai oleh nilai-nilai sastra suci Hindu, merupakan aset yang sangat berharga bagi kepariwisataan Bali,

Baca Juga:   Dua Desa Adat di Kuta Tak Gelar Pawai Ogoh-ogoh

Keberadaan buku suci tersebut diharapkan dapat menarik perhatian generasi muda, untuk senantiasa mengamalkan nilai mulia yang terkandung dalam kitab suci itu. Serta terus menerus memerangi sifat-sifat buruk dan menegakkan kebenaran, kebijakan dan keharmonisan. Sebab dialog spiritual antara Sri Krisna dengan Arjuna yang tersirat dalam kitab suci itu merupakan cahaya suci. Dimana menjaga nilai-nilai kesucian menjadi tugas generasi muda Hindu melalui pelestarian, konservasi, pengkajian dan pendalaman isi dan telaah kitab suci Hindu.

Baca Juga:   Pemkot Denpasar Gelar Bulan Bahasa Bali

Sementara, untuk patung ikonik Krisna Arjuna juga didirikan tahun 2009. Dua sosok ini melambangkan kecerdasan. Sri Krisna melambangkan kecerdasan spiritual, sementara Arjuna melambangkan kecerdasan intelektual. Kedua kecerdasan itu tidak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan satu sama lain, untuk saling mengimbangi. Konsep inilah yang dipegang dalam mengelola semua kawasan pariwisata, termasuk Nusa Dua. Pembangunan pariwisata yang dijalankan tidak hanya berdasarkan kecerdasan intelektual saja, tetapi memegang teguh budi pekerti, kearifan lokal, dan budaya Indonesia. (BC5)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini