Mengintip Budi Daya Udang Vaname di Desa Devisa Klaster Udang Jembrana 

0
66
Udang
Tambak budi daya udang vaname di Jembrana. (ist)

Jembrana, balibercerita.com – 

Udang vaname merupakan komoditas unggulan di wilayah Jembrana. Keunikan udang kaki putih ini berupa daya tahan terhadap kondisi lingkungan dan penyakit, harga jual yang kompetitif, biaya produksi yang relatif rendah, laju pertumbuhan produksi yang cepat, hingga kandungan gizi berupa asam lemak omega-3 yang tinggi. 

Potensi inilah yang membuat Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan RI melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI melalui Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana meresmikan Desa Devisa Klaster Udang Jembrana pada 16 Maret 2023.

Peresmian Desa Devisa ini bertujuan memberikan meningkatkan kapasitas berbasis pemberdayaan komunitas kepada pengelola koperasi, nelayan, serta petambak udang vaname di Kabupaten Jembrana. Diharapkan program ini dapat meningkatkan kompetensi pelaku budi daya antara lain dari aspek perizinan, prosedur dan dokumen ekspor hingga peningkatan kualitas produksi. Sebagai penggagas program, LPEI siap mendorong pengembangan Desa Devisa Klaster Udang Jembrana menuju pasar dunia.

Baca Juga:   Jelang Insarag AP ERE 2022, Dirops Basarnas RI Pantau Kesiapan Basarnas Bali 

Selain memberikan bantuan pengadaan dalam bentuk pembuatan kolam tambak sebagai sarana praktek dan edukasi budi daya udang vaname, LPEI juga turut melakukan pendampingan, monitoring, publikasi, serta menyiapkan infrastruktur pelatihan agar proses peningkatan kapasitas produksi dan prosedur ekspor berjalan secara maksimal. 

Pendampingan dan pelatihan yang diberikan LPEI kepada Koperasi Produsen Cahaya Mina PKPJ sebagai lembaga pendamping bagi para petambak udang yang tergabung dalam kelompok usaha bersama (KUB). “Kami akan memberikan rangkaian pembinaan yang berkesinambungan selama 2 hingga 3 tahun dan diharapkan para petambak dapat melakukan ekspor secara mandiri,” ujar Koerniawan Prijambodo, Kepala Kantor Wilayah III LPEI.

Baca Juga:   Rangkaian Perayaan HUT ke-128, BRI Regional Office Denpasar Gelar Donor Darah 

Pihaknya juga melakukan pemberdayaan terhadap ibu rumah tangga untuk melakukan

proses produksi makanan olahan berbahan baku udang vaname yang diharapkan dapat meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan nelayan, pembudi daya, hingga masyarakat lokal. Pelatihan dan pendampingan budi daya udang Vaname program Desa Devisa dilakukan di empat lokasi yakni Desa Pengambengan, Lelateng, Budeng, serta Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

Baca Juga:   Temui Giri Prasta, Wabup Karangasem Mohon Bantuan Penataan Hutan Besakih 

Melibatkan 253 orang nelayan dan pembudi daya udang vaname yang tergabung dalam 8 KUB, LPEI menargetkan Desa Devisa Klaster Udang Jembrana dapat mengantar udang vaname ke berbagai negara tujuan utama ekspor udang seperti Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang dan Eropa. “Ini merupakan bukti komitmen berkelanjutan LPEI dalam menjalankan fungsinya sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI untuk meningkatkan ekspor nasional,” imbuhnya.

Kepala Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Kamaruzzaman berharap dengan resminya Desa Devisa Klaster Udang Jembrana ini dapat meningkatkan pemahaman para nelayan serta petambak udang vaname dalam mengelola komoditas unggulan di wilayahnya dan memperluas pasar di ranah mancanegara. (BC5)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini