Mangupura, balibercerita.com –
Kunjungan wisatawan Jerman diperkirakan naik sebesar 30-40 persen dari jumlah kunjungan wisatawan Jerman tahun 2023 sebanyak 196 ribu. Peningkatan itu mulai terjadi pada quarter kedua yaitu april, hingga mendekati summer season pada bulan Mei-Oktober 2024 dan winter season November-April 2025.
Ketua Aliansi Promosi Pariwisata Indonesia (APPI) Gufron menerangkan, peningkatan itu terjadi setelah dilaksanakannya sales mission ke Jerman oleh Pemkab Badung. Saat itu, respons pasar luas biasa dan Pemkab Badung mendapatkan apresiasi atas komitmennya terhadap dunia pariwisata baik dari wholesaler, KJRI, maupun para travel agent. “Respons cukup membanggakan, ada peningkatan signifikan saat kita sales mission, bookingan sudah mulai masuk,” terangnya.
Berdasarkan kalkulasi peningkatan kunjungan wisatawan Jerman ke Bali diperkirakan 30-40 persen dari jumlah kunjungan wisatawan Jerman ke Bali tahun 2023 yang mencapai 196 ribu. Kunjungan ini akan dimulai pada quarter kedua yaitu bulan April dan terus meningkat pada summer season dan winter season.
Hal ini seiring dengan tambahan flight dari Jerman ke Bali yang dilayani maskapai Etihad pada bulan april dan penambahan frekuensi penerbangan dari Turkish Airlines dari 4 menjadi 6 flight dalam seminggu serta penerbangan lainnya. Hal ini tentunya akan membuat harga tiket pesawat menjadi kompetitif dan volume wisatawan yang terangkut menjadi lebih banyak.
“Karakter wisatawan Jerman cocok untuk Bali. Mereka memilih Bali menjadi destinasi utama, bukan hanya dari Jerman tapi beberapa negara yang berbahasa Jerman. Mereka suka berwisata ke pantai dan Badung banyak memiliki destinasi pantai yang indah, sehingga menarik bagi mereka,” ungkapnya.
Rata-rata length of stay wisatawan Jerman cukup panjang, yaitu sekitar 10-14, bahkan sampai 21 hari. Mereka suka destinasi wisata yang bersih, nyaman dan aman, sesuai dengan aturan di daerah mereka. Mereka juga suka minum bir, sehingga spend of money juga diyakini cukup tinggi.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Badung Nyoman Rudiarta menambahkan, saat melakukan sales mission ke kota Munchen dan Frankfurt, kondisi outbound warga negara Jerman sangat berkembang. Mereka sering menjadikan Asia sebagai tujuan dari destinasi yang dikunjungi.
“Jerman suka negara-negara yang beriklim tropis. Mereka suka melihat pantai dan berjemur di bawah matahari, hal itu yang sulit ditemukan di Jerman. Saya saja jarang melihat matahari saat ke Jerman,” imbuhnya. (BC5)