Denpasar, balibercerita.com –
Rencana Singapore Airlines untuk kembali melakukan penerbangan reguler harian ke Bali pada pertengahan Februari 2022 disambut hangat Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. Ia berharap hal itu akan memancing maskapai luar negeri lainnya untuk kembali melakukan penerbangan ke Bali.
Penerbangan dari maskapai negeri kepala singa itu akan dilakukan dengan mekanisme bubble. Singapore Airlines telah menetapkan beberapa hotel sebagai lokasi karantina sementara kedatangan penumpang.
Menurut pria yang akrab disapa Cok Ace itu, penerbangan tersebut diibaratkan penerbangan uji coba atas persiapan yang telah dilakukan selama ini. Bahkan, masyarakat dan industri pariwisata di Bali sudah melakukan persiapan sejak 2 tahun terakhir. Ia berharap hal itu nantinya bisa berjalan dengan baik, sehingga jumlah akomodasi wisata yang dipergunakan nantinya akan semakin banyak. “Bali sudah sangat siap untuk menyambut kedatangan wisman,” tegasnya.
Menurutnya, Bali masih menjadi primadona tujuan wisata dari para turis asing. Hal itulah yang membuat animo masyarakat luar negeri ingin secepatnya bisa kembali ke Bali. Namun, ada beberapa persyaratan yang dinilai masih cukup berat bagi mereka untuk dapat berwisata di tengah pandemi yaitu persyaratan direct flight dan visa. Untungnya, persyaratan tersebut telah diperbaharui dan diperbaiki.
Ia berharap dengan perubahan-perubahan tersebut, kedepannya wisatawan mancanegara akan lebih banyak datang ke Bali. Adapun perubahan itu yaitu kebijakan direct flight, negara asal wisatawan yang diperbolehkan masuk ke Indonesia.
Khusus untuk visa, ia berharapbisa dipermudah kembali. Sebab, proses pengurusannya dinilai cukup susah dilakukan, seperti melalui sponsor dan sebagainya. Hal itu membuat biaya pengurusannya menjadi membengkak cukup besar dan memberatkan. Padahal sesungguhnya pemerintah sendiri tidak menetapkan biaya yang tinggi untuk itu. (BC5)