Jimbaran Bangkitkan Tradisi Magegobog Padu Telu Saat Pangerupukan

0
96

Fragmen itu juga diambil dari cerita Adi Parwa, yaitu saat Dewa Brahma dan Dewa Wisnu bersitegang. Di sana kemudian hadir Dewa Siwa sebagai penengah, dengan bentuk sebagai Dewa Angin. Dengan angin, air bisa bergejolak dan api bisa besar. Namun dengan angin pula api bisa padam dan air kembali tenang. “Kita memaknai mepadu telu ini adalah tata cara untuk mendapatkan kebenaran yang hakiki. Semua unsur materi dan non materi perlu disatukan, agar semua bisa mendapatkan goal atau target yang pasti. Dengan demikian, maka Rumaruh Wiweka Jati bisa berujung pada hal yang tepat dan akan ditemukan kebenaran yang sesungguhnya,” bebernya.

Baca Juga:   Pengurus MGPSSR Kecamatan Kuta 2021-2026 Diharapkan Ikut Tingkatkan Kehidupan Adat dan Agama di Badung

Ia berharap agar tradisi itu bisa terus dikonstruksi sehingga generasi muda Jimbaran memiliki tradisi yang bisa dihadirkan setiap tahun. Dengan sekian jam berlatih, mereka juga diharapkan dapat berhenti sejenak meninggalkan gadget ataupun hp. Sehingga mereka bisa kembali ke alam dan melakukan interaksi sosial sesungguhnya. Hal itu dilakukan untuk mengurangi dampak negatif terhadap kecanduan tekhnologi. (BC5)

Baca Juga:   Piodalan di Pura Kahyangan Jagat Luhur Ulun Swi Desa Adat Seseh

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini