Denpasar, balibercerita.com –
Satu set alat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas maksimum 400 kilowatt peak (kWp) akan dibangun di Jalan Tol Bali Mandara. Alat tersebut berupa kanopi solar panel yang akan dipasang pada 6 titik di jalur sepeda motor, baik di sisi kanan maupun kiri. Masing-masing titik memiliki panjang sekitar 1 kilometer, dengan total panjang 6 kilometer.
Menurut Manager Operatioan & Maintenance PT JBT, I Putu Gandi Ginantra, pembangunan PLTS itu ditargetkan rampung sebelum pelaksanaan Presidensi G20. Pada Rabu (2/2), PT Jasamarga Bali Tol (JBT) selaku pengelola Jalan Tol Bali Mandara telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama fasilitas PLTS, dengan salah satu anak perusahaan PT Bukit Asam Tbk yakni PT Bukit Energi Investama (PT BEI).
Penandatanganan tersebut merupakan kelanjutan dari head of agreement (HoA) yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah dilakukan pertukaran data dan sama-sama membuat kajian, maka disimpulkan bahwa nanti akan ada solar panel pada jalur motor Jalan Tol Bali Mandara. “Rencana eksekusi akan dimulai pada bulan Maret, dan diperkirakan sudah selesai di awal Juli,” ungkapnya seizin Direktur Utama PT JBT, I Ketut Adiputra Karang.
Keberadaan PLTS itu nantinya akan menghasilkan daya listrik yang akan dipergunakan untuk menunjang kebutuhan kegiatan usaha dan operasional PT JBT. PLTS tersebut sekaligus melengkapi kesiapan Jalan Tol Bali Mandata sebagai salah satu infrastruktur pendukung Presidensi G20 Indonesia tahun 2022. “Kami harap nanti implementasinya dapat terealisasi dengan baik sesuai target,” ucapnya.
Dipaparkannya, penandatanganan perjanjian kerja sama itu merupakan bagian dari tindak lanjut terhadap penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang merupakan induk perusahaan PT JBT, dengan PT Bukit Asam Tbk yang merupakan induk perusahaan dari PT BEI. Penandatanganan dilaksanakan pada hari yang sama oleh Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dan Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail.
Melalui penandatanganan MoU tersebut, maka Bukit Asam dan Jasa Marga akan menjajaki potensi pengembangan PLTS pada jalan tol Jasa Marga Group. Hal itu juga sebagai wujud kolaborasi dan sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendukung Presidensi G20 Indonesia tahun 2022. Salah satu fokusnya adalah mengangkat isu pengurangan emisi karbon global. Upaya itupun selaras dengan komitmen implementasi Paris Agreement yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia pada 22 April 2016 silam.
Sementara, Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail berharap kerja sama tersebut dapat membawa kontribusi positif ke depannya. Kerja sama tersebut mencerminkan implementasi strategi untuk mencapai transformasi bisnis Bukit Asam pada tahun 2026. “Menuju pemberhentian pertama Bukit Asam sebagai perusahaan energi pada tahun 2026, peningkatan portofolio pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan menjadi salah satu strategi bisnis yang kian gencar dikembangkan,” jelasnya.
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, penandatanganan MoU tersebut merupakan kolaborasi yang sangat baik dalam mengawali hubungan kemitraan Bukit Asam dan Jasa Marga. Hal itu selaras dengan komitmen Jasa Marga untuk mewujudkan jalan tol berkelanjutan.
“Hal ini juga merepresentasikan bahwa sebagai pemegang pangsa pasar terbesar dan leader di industri jalan tol Indonesia, Jasa Marga memiliki potensi pengembangan bisnis prospektif di sepanjang koridor jalan tol Jasa Marga Group serta peluang kemitraan dan kerja sama yang produktif untuk kemajuan bersama,” pungkasnya. (BC5)