Denpasar, balibercerita.com –
Persiapan upacara pembakaran jenazah atau palebon Ida Cokorda Pemecutan XI terus dimatangkan. Rangkaian Karya Palebon Pratiwa Nyawa Ngasti Wedana tersebut akan dimulai pada 31 Desember 2021 hingga puncaknya 21 Januari 2022.
Ketua Umum Warga Ageng Pemecutan A.A. Ngurah Rai Sudarma, Sabtu (25/12), mengungkapkan, palebon dengan tingkatan utamaning utama ini akan mempergunakan sarana bade tumpang solas. Hal istimewa lainnya yakni ritual ngajum akan dilaksanakan sebanyak dua kali dan prosesi nyiramin yang dinamakan ngeresik dilangsungkan hingga tiga kali.
Toleransi antarumat beragama yang telah terpupuk sekian lama akan terlihat dalam prosesi palebon nanti. Salah satunya, keterlibatan warga Islam Kepaon pada rangkaian karya. “Keluarga kita di Islam Kepaon pasti ikut serta. Itu sebenarnya bukan hal baru. Sudah biasa mereka ikut serta saat ada upacara besar di puri,” ujarnya.
Dijelaskannya lebih lanjut, Ida Cokorda Pemecutan XI merupakan tedung desa. Sesuai dresta di Desa Adat Denpasar, upacara palebon ini akan melibatkan 105 banjar yang ada di wilayah desa adat setempat. Namun khusus pengarep bade, Banjar Alangkajeng yang memiliki tanggung jawab paling besar.
Soal protokol kesehatan (prokes) dalam rangkaian karya palebon, Rai Sudarma menegaskan bahwa pihaknya sepenuhnya mengikuti ketentuan pemerintah. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 terkait prokes guna mengantisipasi klaster penyebaran virus.
“Pasti kita akan bersinergi dengan guru wisesa, dalam hal ini Pemkot Denpasar. Kemudian nanti apakah perlu juga berkoordinasi dengan di tingkat provinsi, itu kita ikuti petunjuk lebih lanjut. Tetap kita akan ikuti petunjuk pemerintah atau satgas,” tegasnya. (BC9)