Bangli, balibercerita.com –
Mengusung tema Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk Mewujudkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Mahasiswa Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Teknologi Indonesia (UTI) melaksanakan kegiatan bakti sosial (baksos) bersih-bersih di Desa Abang Batudinding dan Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Minggu (13/02). Hal ini merupakan wujud kontribusi mahasiswa Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial UTI dalam bidang pengabdian pada masyarakat.
Dalam kegiatan itu, dilakukan penyerahan dana punia dan sarana persembahyangan dari mahasiswa kepada perbekel, kelian dinas dan kelian adat di Desa Batudinding. Persembahyangan bersama juga dilangsungkan di depan Pura Pancering Jagat, Desa Terunyan. Kegiatan dihadiri Rektor UTI, I Ketut Sena, S.H., M.H., Dekan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Dr. Desak Made Rai Ningsih, S.H., M.H., M.M., Kepala Program Studi Hukum, I Nyoman Suryana, S.H., M.H., Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi, I Ketut Gunarsa, S.Sos., M.I.Kom dan Kepala Program Studi Administrasi Negara Jefri Babu Hahang, SIP., M.IP.
Dekan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Dr. Desak Made Rai Ningsih mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi mensukseskan kegiatan tersebut, khususnya. Dipilihnya dua desa tersebut sebagai lokasi baksos karena pihaknya sudah melakukan survei dan kunjungan sebelumnya. Sesuai dengan tema baksos, ia berharap kontribusi tersebut dapat bermanfaat bagi segenap lapisan masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa juga mendapatkan penjelasan tentang sejarah desa dan kuburan desa Terunyan yang terkenal unik. Mereka juga diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab untuk lebih memahami informasi tentang tradisi Desa Terunyan secara lebih detail. “Semoga kontribusi dari kegiatan bakti sosial ini dapat bermanfaat dengan maksimal dan berkelanjutan. Hal ini untuk mewujudkan insan mahasiswa yang memiliki intelektual dan mempunyai jiwa tanggung jawab sosial yang tinggi,” pungkasnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Wakil Bendesa Adat Terunyan, Jro Mangku Permana. Ia menyebut, kontribusi dari semua pihak sangat diharapkan, mengingat pihaknya sedang merenovasi beberapa bangunan palinggih di Pura Pancering Jagat pascabencana longsor yang menerjang Desa Terunyan pada 16 Oktober 2021.
Hal senada disampaikan Jero Penyarikan Desa Adat Terunyan, I Nyoman Lilin, S.Sos. Ia berharap, ke depannya akan lebih banyak sinergi yang dapat dilakukan UTI dengan Desa Terunyan, khususnya di bidang penelitian dan berbagai bidang lainnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial yang sudah menyempatkan diri untuk mengunjungi Kuburan Desa Terunyan, yang merupakan destinasi wisata di daerahnya. Di tengah kunjungan wisatawan yang rendah terdampak pandemi, kehadiran mahasiswa yang berkunjung ke Kuburan Terunyan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat, khususnya yang bekerja pada usaha penyeberangan sehingga mereka juga terbantu dari segi ekonomi. (BC5)