Gianyar, balibercerita.com –
Seiring dengan mulai dibukanya proses pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh, Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Bali terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di seluruh Bali. Pada Rabu (13/1), giliran siswa di SDN 1 Ubud mendapatkan vaksinasi tahap II dengan alokasi vaksin sebanyak 1.500 dosis jenis Sinovac.
Kepala Binda Bali Brigjen Pol Hadi Purnomo mengatakan, sampai saat ini masih banyak anak usia 6-11 tahun yang belum mendapatkan vaksinasi tahap II. Hal itu dikarenakan jumlah vaksin untuk anak masih sangat terbatas. Namun pihaknya senantiasa terus mengupayakan hal itu, salah satunya dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar anak-anak dipastikan mendapatkan vaksinasi dosis kedua. “Untuk hari ini, kami berterima kasih kepada Kepala SDN 1 Ubud yang telah menyiapkan tempat hingga memastikan siswa mengikuti program vaksinasi ini dengan tertib,” ucapnya.
Selama pelaksanaan vaksinasi anak, ia mengaku belum menemukan adanya keluhaan maupun laporan efek samping pascaimunisasi atau disebut dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (kipi). Kipi merupakan bentuk respons tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan. Ia berharap hal itu tidak sampai terjadi.
Kepala SDN 1 Ubud Putu Suriani, S.Pd., mengatakan, seluruh siswa sangat antusias mengikuti vaksinasi tahap II itu. Secara keseluruhan, jumlah siswa SDN 1 Ubud sebanyak 562 orang, mereka hampir semua sudah divaksin. Bagi mereka yang belum melaksanakan vaksin karena alasan sakit dan alergi obat, mereka nanti akan diarahkan ke puskesmas terdekat untuk dilakukan vaksinasi. “Lancar, tidak ada kendala. Anak-anak semua antusias. Kecuali ada yang memang sedang sakit, alergi obat, atau sedang konsumsi obat, ditunda dulu,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Gianyar Made Suradnya mengatakan, vaksinasi tahap I untuk anak usia 6-11 tahun sudah tuntas dilaksanakan 100 persen. Sedangkan untuk vaksinasi tahap II, hal itu baru berlangsung dua hari. Setiap hari pihaknya berkeliling memantau vaksinasi sekaligus PTM dan itu sejauh ini tidak ada masalah.
Terkait PTM di Gianyar, seluruhnya juga diakui sudah berlangsung penuh. Ada 2 hal yang harus dilaksanakan saat PTM yakni pembelajaran maksimal 6 jam diselingi istirahat selama 20 menit. “Satuan pendidikan kami percayakan untuk mengatur teknisnya. Jadi siswa tetap di kelas, istirahat makan di kelas dengan pengawasan guru. Kita rutin cek,” terangnya. (BC5)