Amlapura, balibercerita.com –
Bali merupakan pulau yang memiliki berbagai macam kuliner khas dan unik, yang telah terkenal hingga mendunia. Salah satu diantaranya disajikan oleh Warung Bu Ribu di Desa Sengkidu, yang menyajikan menu olahan ikan marlin.
Warung makan yang berdiri sejak tahun 1950 ini cukup terkenal karena menghidangkan makanan khas bumbu Bali dengan bahan dasar serba ikan marlin. Warung ini tidak pernah sepi pembeli. Selain memiliki pelanggan masyarakat sekitar, warung ini juga sering dikunjungi masyarakat dari luar Kabupaten Karangasem dan bahkan dari luar Bali.
Warung yang terletak di Jalan Rurung Anyar, Banjar Mendira, Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem ini, berlokasi di jalan menuju Pantai Nyuh Gading. Bagi Anda yang datang dari Denpasar, tentu harus sering melihat Google Maps. Sebab lokasi warung ini berada masuk ke tengah desa, dengan akses jalan yang relatif kecil, namun masih bisa dilalui kendaraan roda empat.
Letak antara warung ini dari jalan raya Sengkidu berjarak sekitar 400 meter. Menuju ke lokasi, Anda dapat melihat suasana desa yang asri dengan hijaunya tanaman kelapa di sekitarnya.
Usaha kuliner ini mengadopsi konsep masakan rumahan. Areal rumah disulap sebagai tempat makan sekaligus memasak. Cara memasaknya pun dapat dilihat langsung karena menggunakan sistem dapur terbuka. Teknik memasak yang dipakai masih tradisional, yaitu dengan memakai media pembakaran berupa serabut kelapa dan kayu bakar. Ini membuat bumbu makanan lebih meresap dan tercium lebih wangi. Kendati memakai sistem open kitchen tradisional, tempat itu cukup bersih dan tidak berbau amis.
Ada 4 menu yang ditawarkan warung bu ribu yaitu, pesan lemped (pepes) marlin dengan 2 bumbu berbeda, yaitu bumbu rajang khas Karangasem dan bumbu plecing. Pesan bumbu plecing memiliki tingkat kepedasan yang lebih menyengat, namun terasa segar. Kemudian, sate lilit Bali marlin yang terasa spesial, karena daging marlin yang ditusuk dulu sebelum dililit. Hal itu membuat tekstur sate terasa padat sekaligus lembut. Pelengkapnya berupa sup ikan marlin dengan kuah bening dan bumbu kasar rajang khas Karangasem.
Keempat item tersebut disajikan menjadi 1 porsi makanan yang memanjakan lidah. Masakan olahan ikan marlin di warung ini terasa gurih, segar, lembut, empuk, bercampur dengan bumbu yang segar yang meresap. Satu porsi menu tersebut seharga Rp30 ribu, dengan harga per item Rp5 ribu untuk 1 pepes, Rp10 ribu untuk semangkuk sup, dan sate per tusuk seharga Rp1.000.
Sang pemilik yaitu Nyoman Mariani alias Ibu Ribu menerangkan, usaha tersebut merupakan usaha turun temurun yang telah digeluti oleh kakek suaminya. Ia bersama suami kemudian terus melanjutkan usaha tersebut, dengan dibantu anak-anaknya yang kini sudah besar. Usahanya memang dari dulu dikonsep berlokasi di halaman rumah, dengan dapur terbuka dan memasak tradisional.
“Kami buka dari jam 12 siang. Minimal sehari itu memasak 20-25 kg, tapi itu kembali lagi tergantung kondisi pengunjung dan dapatnya ikan,” ucapnya.
Dipaparkannya, masakan yang disajikan warungnya memang hanya berbahan dasar ikan marlin. Sebab ikan buruan utama pemancing itu memiliki tingkat kepadatan dan kekesatan daging yang lebih pekat. Rasa daging ikan itu juga gurih dan manis yang berbeda dengan jenis ikan pada umumnya. Ketika dibakar, daging mentah ikan tidak lengket.
Daging ikan ini tebal dan berwarna kemerah-merahan, mirip daging sapi. Jika belum dibakar, teksturnya liat. “Ikan yang kami olah memiliki berat minimal 50 kg. Jadi dagingnya bisa dipilih kepadatannya untuk diolah seperti apa,” imbuhnya. (BC5)