Jakarta, balibercerita.com –
Australia menjadi negara dengan kota terbanyak yang penerbangannya terhubung dengan Bali, yaitu sebanyak tiga kota. Hal itu menyusul dengan beroperasinya kembali rute penerbangan reguler Perth-Bali (pulang-pergi) yang dilayani oleh maskapai penerbangan Jetstar. Pada Jumat (8/4), penerbangan maskapai Jetstar JQ110 rute Perth, Australia, landing di Bali pukul 11.44 Wita.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi menerangkan, pesawat Jetstar JQ110 rute Perth yang tiba di Bali itu mengangkut 153 penumpang. Pesawat itu kemudian kembali ke negara asalnya pada hari yang sama pukul 13.10 Wita, dengan nomor penerbangan JQ109 yang mengangkut 87 penumpang.
Berdasarkan jadwal, penerbangan rute tersebut akan beroperasi setiap hari dengan mengoperasikan pesawat Boeing A320. “Setelah sebelumnya ada dua kota di Australia yang telah terhubung dengan Bali, per hari ini bertambah satu dengan beroperasinya penerbangan Jetstar yang menghubungkan Perth dengan Bali,” ucapnya.
Dengan mendaratnya pesawat tersebut, saat ini Bandara I Gusti Ngurah Rai kini melayani penerbangan dari dan ke tiga kota di Australia, yaitu Sydney, Melbourne dan Perth. Sebelum pandemi, Australia merupakan salah satu negara yang secara konsisten selalu menyumbang wisatawan mancanegara terbanyak ke Bali. Dapat dikatakan, Bali sangat populer di mata warga Australia.
Seiring makin bertambahnya rute yang terhubung dengan Bali, pihaknya sangat optimis akan potensi meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara yang berlibur di Bali, salah satunya wisatawan asal Australia. Saat ini Bandara I Gusti Ngurah Rai melayani delapan rute internasional reguler, yaitu Singapura, Melbourne, Sydney, Tokyo, Kuala Lumpur, Doha, Istanbul, dan Perth.
Adapun maskapai penerbangan yang melayani penerbangan internasional reguler adalah sebanyak 10 maskapai, yaitu Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Malaysia Airlines, Jetstar Asia, Scoot, KLM, Jetstar, AirAsia, Qatar Airways, dan Turkish Airlines.
Selama bulan Maret lalu, pihaknya mencatat sebanyak hampir 30 ribu penumpang dan 257 penerbangan rute internasional terlayani di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Jumlah tersebut memang masih jauh dari angka sebelum pandemi, akan tetapi hal itu merupakan awal yang bagus di tengah upaya keras untuk mengembalikan kejayaan dunia penerbangan, khususnya penerbangan rute internasional.
“Dengan semakin bertambahnya rute internasional reguler yang kami layani, kami optimis hal tersebut akan berimplikasi positif dengan semakin meningkatnya jumlah penumpang dan wisatawan mancanegara yang datang, sehingga dapat mendorong pemulihan kembali ekonomi dan pariwisata di Bali khususnya, dan Indonesia secara umum,” paparnya. (BC5)
