Mangupura, balibercerita.com –
Pada tahun anggaran 2024, sebanyak 80 unit perangkat autogate dijadwalkan terpasang di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Ngurah Rai. Dengan rincian 60 perangkat dipasang pada area kedatangan internasional dan 20 perangkat di area keberangkatan internasional. Pasangan alat pemindai dokumen keimigrasian otomatis ini telah ditinjau langsung oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly didampingi Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali, Romi Yudianto beserta Pimpinan Tinggi Pratama di jajaran Kanwil Kemenkumham Bali pada Selasa (3/1).
Dalam kunjungan kerjanya, Menkumham Yasonna juga meninjau Ruang Kontrol (Control Room) pada area Kedatangan Internasional. Ruangan ini berfungsi untuk memonitor arus lalu lintas penumpang, baik di terminal kedatangan maupun keberangkatan.
Menkumham Yasonna menerangkan, dengan adanya autogate tentu akan menjadikan proses pemeriksaan keimigrasian lebih cepat, akurat, efektif dan efisien, tanpa mengesampingkan aspek pengawasan dan pengamanan. Sedangkan untuk pengawasan dan pengamanan keimigrasiannya, petugas imigrasi telah memanfaatkan teknologi sistem identifikasi berbasis wajah atau Face Recognition Identification System.
Sejalan dengan hal tersebut, Kakanwil Kemenkumham Bali, Romi Yudianto menyampaikan bahwa perangkat autogate dapat memperlancar dan mempercepat proses pemeriksaan keimigrasian, tanpa berinteraksi dengan petugas imigrasi secara langsung.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Suhendra juga menjelaskan skema dari pengoperasian autogate dimana sistem autogate mengambil foto penumpang secara langsung untuk dilakukan verifikasi dengan data yang terdapat dalam paspor serta data visa atau izin tinggal. Juga digunakan Sistem Informasi Profil Penumpang dan sistem pengawasan imigrasi atau Immigration Alert Surveillance System sebagai aplikasi pendukung pengawasan keimigrasian.
Melalui pemasangan fasilitas autogate dan ruang kontrol imigrasi diharapkan nantinya akan berdampak positif dalam pemberian layanan kepada para pengguna jasa, agar perjalanan dari dan menuju Pulau Bali semakin aman dan nyaman. (BC5)