Mangupura, balibercerita.com –
Trofeo adalah istilah yang cukup populer di dunia sepak bola. Secara harafiah, trofeo tidak bermakna sistem atau format turnamen karena dalam bahasa Italia, trofeo berarti piala. Akan tetapi, FIFA sebagai badan sepak bola dunia tidak mengakui turnamen tersebut sebagai pertandingan resmi karena aturan permainan yang digunakan tidak sesuai dengan hukum sepak bola internasional atau IFAB.
Trofeo menggunakan sistem round robin dengan waktu pertandingan 1×45 menit. Setiap tim yang mengikuti turnamen ini akan diberi satu babak untuk berhadapan dengan tim lain yang mengikuti kompetisi. Jika pertandingan berakhir imbang, dilanjutkan dengan adu penalti. Sistem penghitungan poinnya adalah tiga poin untuk kemenangan dalam waktu 45 menit, dua poin untuk kemenangan via adu penalti, dan nol poin bagi tim yang kalah
Perlahan-lahan turnamen pramusim dengan model seperti Trofeo TIM semakin populer termasuk di Indonesia. Kini, trofeo dikenal sebagai sebuah mini turnamen dengan peserta tiga tim atau turnamen segi tiga yang setiap tim akan saling berhadapan dalam satu waktu. Biasanya pelaksanaan trofeo hanya digelar dalam satu hari.
Badan Pembina Olahraga (Bapor) Korpri Pemkab Badung pun ikut menyelenggarakan sebuah mini turnamen untuk memeriahkan HUT ke-50 Korpri dan HUT ke-12 Kota Mangupura. Kegiatan yang digelar, Minggu (5/12) ini, bertajuk Trofeo Fun Football dengan tiga peserta yakni PS Bapor Korpri Badung (tuan rumah), P.S.P. Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar FC.
Pertandingan pertama yang dibuka Ketua Bapor Korpri Pemkab Badung, I Made Sutama, mempertemukan tim P.S.P. Pemprov Bali dan PS Bapor Korpri Badung. Pertandingan kedua, Pemkot Denpasar FC dengan P.S.P. Pemprov Bali dan pertandingan terakhir, PS Bapor Korpri Badung dengan Pemkot Denpasar FC.
Seusai pertandingan, Made Sutama mengucapkan terima kasih kepada ketiga tim yang sudah ikut berpartisipasi dalam pertandingan trofeo. Tujuan pertandingan ini untuk memeriahkan HUT Korpri dan HUT Kota Mangupura serta sebagai wadah silaturahmi bagi para ASN di Pemprov Bali, Pemkab Badung dan Pemkot Denpasar. “Sangat luar biasa. Walaupun mereka Aparatur Sipil Negara (ASN), namun dari segi permainan dan teknik masih menguasai. Dan kebersamaan para ASN di Pemerintah Provinsi Bali, Pemkab Badung dan Pemkot Denpasar keakrabannya sangat erat sekali. Hal ini perlu berkesinambungan di kemudian hari,” ujarnya. (BC9)
