Negara, balibercerita.com –
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyerahkan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pariwisata untuk alokasi peningkatan amenitas dan daya tarik wisata di Kabupaten Jembrana. Sandiaga saat menyerahkan DAK ke Bupati Jembrana, I Nengah Tamba di Pengambengan, Jembrana, mengatakan dana tersebut menjadi komitmen pemerintah dalam menerapkan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
“Ini bukti pemerintah menerapkan program untuk membangkitkan ekonomi dan mensejahterakan masyarakat sehingga tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu pada masyarakat yang betul-betul membutuhkan,” kata Menparekraf Sandiaga.
Kabupaten Jembrana mendapat DAK fisik dan non-fisik dengan total sekitar Rp 5,5 miliar. DAK bidang pariwisata yang dialokasikan dari APBN ke Kabupaten Jembrana diarahkan untuk kepentingan peningkatan amenitas dan daya tarik wisata.
DAK fisik berupa toilet, tempat parkir, pembuatan lanskap, plaza kuliner, panggung kesenian, menara pandang dan sirkuit all in one yang berstandar nasional dilengkapi dengan CHSE. Sandiaga menjelaskan, DAK ini paling banyak digunakan sebesar 5 persen dari pagu alokasi per-daerah untuk mendanai kegiatan penunjang yang berhubungan langsung dengan pariwisata demi kebangkitan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Saya ingin pengembangan destinasi ini fokus kepada kualitas dan keberlanjutan lingkungan, dan dipastikan untuk menyejahterakan masyarakat dan menyerap lapangan kerja karena banyak sekali masyarakat terdampak akibat pandemi,” ujarnya.
Menparekraf juga berharap dengan disalurkannya DAK ke Kabupaten Jembrana, menjadi sinyal kebangkitan ekonomi dan menumbuhkan optimisme masyarakat untuk pulih dari pandemi. “Harapannya dapat membangun optimisme menjaga momentum kebangkitan ekonomi untuk Kecamatan Negara dan Kabupaten Jembrana,” pungkasnya.
Sebelum menyerahkan DAK ke Pemkab Jembrana, Menparekraf sempat menyaksikan atraksi khas setempat yaitu makepung yang merupakan atraksi karapan sapi di tepian Pantai Pengambengan. Makepung artinya berkejar-kejaran. Inspirasinya muncul dari kegiatan tahapan proses pengolahan tanah sawah yaitu tahap melumatkan tanah menjadi lumpur dengan memakai bajak lampit slau. Menparekraf didampingi Bupati Jembrana juga meninjau lokasi sirkuit all in one dengan menggunakan mobil off road 4×4. (BC20)