Jakarta, balibercerita.com –
Setelah sempat berhenti beroperasi selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19, kembali beroperasinya penerbangan dari Perth, Australia, menuju Bali, disambut gembira oleh CEO Jetstar Group, Gareth Evans. Sebab, Bali dinilai menjadi salah satu market yang potensial, karena selama ini dikenal menjadi second home (rumah kedua) bagi wisatawan Australia.
Hal tersebut terbukti dari animo keberangkatan wisatawan Australia ke Bali yang cukup tinggi dalam penerbangan Jetstar JQ110. “Kami sangat senang dapat kembali ke Bali dari Perth di hari ini setelah dua tahun lamanya,” ucap Gareth Evans.
Dipaparkannya, animo wisatawan Australia ke Bali dalam penerbangan tersebut cukup tinggi. Hal itu dibuktikan dengan tiket penerbangan perdana yang terjual habis di hari itu. Hal itu memberikan kepercayaan kepada pihaknya bahwa bahwa Pulau Dewata akan tetap populer bagi warga Australia Barat seperti sebelum pandemi.
Pengoperasian kembali rute tersebut diakuinya menjadi potensi ekonomi yang baik. Sebelum pandemi terjadi, Jetstar mengoperasikan hingga 85 penerbangan pulang pergi setiap minggunya ke Bali dari seluruh Australia. Mereka membawa lebih dari dua juta penumpang setiap tahun dan menyumbang hampir 2 miliar dolar Australia setiap tahun untuk ekonomi lokal Bali. (BC5)