Mangupura, balibercerita.com –
Guna mencegah banjir di Kelurahan Legian, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta berencana mengalokasikan anggaran senilai Rp 500 juta per tahun, untuk melakukan normalisasi Tukad Mati, Legian. Tidak mau menunggu lama, anggaran itu akan dieksekusi tahun depan.
Menurut Giri Prasta, kondisi wilayah bantaran Tukad Mati, Legian, yang terendam banjir pada Minggu (6/12), merupakan daerah yang dulunya lahan persawahan dan resapan. Ketika dilakukan land consolidation (LC), lahan itu berubah fungsi menjadi kawasan permukiman. Untuk mencegah banjir terulang, ia mengaku berencana melakukan normalisasi sepanjang 1,2 km alur sungai tersebut. Caranya, melakukan pengerukan sedimentasi. Ketika sedimentasi teratasi, hal itu dipastikan akan membuat aliran air menjadi lebih lancar. “Kami sudah berhitung, sepanjang 1,2 km Tukad Mati ini akan kita tangani sedimentasinya. Itu kita perkirakan memerlukan dana Rp 500 juta per tahun dan akan disiapkan,” terangnya.
Normalisasi tersebut merupakan langkah konkret dalam menangani pendangkalan Tukad Mati di Legian. Sebab ketika terjadi sedimentasi, hal itu akan mengakibatkan air naik dan memicu genangan. Karena itu pihaknya akan mempersiapkan anggaran setiap tahunnya, agar hal-hal seperti itu tidak terjadi lagi ke depannya. Hal tersebut sekaligus untuk mendukung optimalisasi kinerja pompa yang ada di Jembatan Naga.
Rencananya, kegiatan pengerukan Tukad Mati, Legian, dianggarkan mulai tahun depan. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, sehingga langkah konkret itu bisa dilakukan secepatnya bersama-sama. Selain itu, ia juga akan melakukan kajian tentang keadaan drainase di Jalan Dewi Sri. Jangan sampai kondisi level ketebalan aspal berada di bawah permukaan. “Apakah nantinya ini dilakukan penambahan atau dengan menaikkan level ketebalan aspal. Ini yang akan kita kaji,” imbuhnya. (BC5)