Mangupura, balibercerita.com –
Sekda Wayan Adi Arnawa menghadiri upacara nangluk merana dan mapakelem Kabupaten Badung yang dipusatkan di Pura Masceti Ulun Tanjung Petitenget, Desa Adat Kerobokan, Selasa (15/2). Upacara yang menggunakan sarana banteng biyang belang kebang ini dipuput oleh Ida Pendanda Gede Putra Bajing dari Griya Tegal Jingga, Desa Sumerta Kaja.
Pada kesempatan tersebut, Sekda Adi Arnawa turut menyerahkan punia aci Kabupaten Badung sebesar Rp 200 juta kepada Bendesa Adat Kerobokan. Turut hadir, Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Badung, Ketua MDA Badung A.A. Putu Sutarja, Ketua DWP Badung Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, camat se-Badung, Ketua PHDI Badung dan bendesa adat serta pekaseh se-Badung.
Dalam sambutannya, Sekda Adi Arnawa menyebut pelaksanaan upacara nangluk merana dan mapakelem memiliki peranan sangat penting dan mulia karena bertujuan untuk menetralisir energi negatif yang ada di alam semesta yang diyakini menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana seperti pandemi Covid-19. “Melalui pelaksanaan upacara nangluk merana dan mapakelem ini kita berharap akan bisa menetralisir kekuatan bhuta kala sehingga pandemi Covid-19 cepat berlalu sehingga kehidupan umat manusia kembali damai dan harmonis,” ujarnya.
Disamping itu, Sekda Adi Arnawa memandang perlu ada upaya yang komprehensif dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain di masa pandemi seperti saat ini. Melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat dalam setiap aktivitas masyarakat, akan membangkitkan kembali geliat industri pariwisata di Provinsi Bali, khususnya di Kabupaten Badung yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat maupun pemerintah daerah.
“Mari kita bergerak berjuang dan bangkit bersama melawan pandemi Covid-19 dengan selalu taat menerapkan prokes, karena itu menjadi salah satu jalan kita membangkitkan kembali industri pariwisata yang menjadi tumpuan perekonomian daerah kita selama ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Bendesa Adat Kerobokan yang juga Ketua MDA Kabupaten Badung A.A. Putu Sutarja melaporkan, upacara nangluk merana dan mapakelem di Pura Masceti Ulun Tanjung Petitenget, Desa Adat Kerobokan, dilaksanakan bertepatan pada hari Purnama Sasih Kesanga.
“Upacara ini menggunakan sarana banteng biyang belang kebang yang bertujuan untuk menetralisir kekuatan negatif buta kala. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati yang diwakili Bapak Sekda, Bapak Ketua DPRD Badung dan Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Badung karena telah hadir ngaturang punia aci sekaligus ngaturang sembah bakti nyaksiang upacara nangluk merana dan mepekelem hari ini. Semoga melalui pelaksanaan upacara ini kita semua memperoleh kerahayuan,” harapnya. (BC13)