balibercerita.com –
Upaya pencarian warga negara asing (WNA) asal Inggris yang terseret arus di Pantai Legian, Rabu (24/9) sore, kembali dilanjutkan pada Kamis (25/9). Tim SAR gabungan dikerahkan sejak pagi dengan membagi sejumlah search and rescue unit (SRU) di laut, darat, dan udara.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya menjelaskan bahwa peralatan yang digunakan meliputi rubber boat, jetski milik Balawista, Basarnas dan Polair, serta unsur udara dari SGI Air Bali. “Kendala di lapangan cukup signifikan, terutama gelombang laut yang mencapai ketinggian 1 hingga 2,5 meter,” ungkapnya.
Sejak pagi, SRU laut rubber boat telah bergerak dari Pantai Kelan sekitar pukul 07.15 Wita, disusul jetski dari Pantai Legian pada pukul 07.45 Wita. Sementara itu, tim udara SGI Air Bali menerbangkan heli tipe Bell 407 GXP Registration PK-ZGI pada pukul 12.15 Wita dari Hanggar Benoa. Pencarian juga diperkuat dengan pemantauan menggunakan drone thermal dan penyisiran SRU darat di sepanjang garis pantai.
Adapun area pencarian dibagi ke beberapa sektor, yakni penyisiran laut dengan cakupan 15 NM² oleh rubber boat dan jetski di area berbeda, serta pemantauan dari udara untuk memperluas jangkauan. Hingga sore hari, tim gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Diketahui korban bernama Harrison Edward Nada Kontounas (23), warga negara Inggris, yang dilaporkan hilang saat berenang bersama dua rekannya di area bendera merah Pantai Legian. Meski sempat diperingatkan oleh petugas penjaga pantai, korban tetap masuk ke laut hingga akhirnya terseret arus. Dua rekannya berhasil menyelamatkan diri, sementara korban hingga kini masih dalam pencarian.
Tim SAR gabungan memastikan operasi pencarian akan terus dilanjutkan dengan memaksimalkan semua unsur dan peralatan yang ada. (BC5)