Pembangunan IKN, Bali Bawa Tanah dan Air Pura Pusering Jagat

0
71
IKN
Wagub Bali Cok Ace menyerahkan tanah dan air suci dari Pura Pusering Jagat kepada Presiden Jokowi. (ist)

Penajam, balibercerita.com –

Pemerintah Provinsi Bali mengambil tanah dan air di Pura Pusering Jagat, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, untuk dipersatukan di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Tanah dan air suci tersebut dibawa langsung Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) pada acara prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara di Titik Nol IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3) pagi, yang diterima langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Wagub Cok Ace menjelaskan, dipilihnya tanah dan air yang diambil dari Pura Pusering Jagat, Desa Pejeng, Tampaksiring, Gianyar, karena pura tersebut merupakan pura yang ada di pusat kosmologi dunia (Pusering Jagat) yang juga diyakini sebagai pusat samudera (Pusering Tasik). Sehingga tanah dan air yang ada di Pura Pusering Jagat merupakan tanah suci pusat kosmologi dunia sekaligus pusat samudera, sebagai cikal bakal terbentuknya dunia dan segala kehidupan di dalamnya.

Baca Juga:   Gerakan Pramuka Lahirkan Generasi Berkarakter dan Berkepribadian Tangguh

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, penyatuan tanah dan air dari seluruh provinsi di Indonesia menjadi tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan cita-cita besar, yakni pembangunan IKN. “Pada hari ini, Senin 14 Maret 2022 kita hadir bersama sama di sini dalam rangka sebuah cita-cita besar dan pekerjaan besar yang akan kita segera mulai yaitu pembangunan Ibu Kota Nusantara,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, hadir seluruh gubernur atau yang mewakili dari 34 provinsi dan 15 tokoh masyarakat dari Kalimantan Timur. Seluruh gubernur membawa tanah dan air dari daerahnya untuk kemudian diserahkan kepada Kepala Negara.

Baca Juga:   Made Dator Digadang-gadang Maju Sebagai Calon Bupati Badung

Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa simbolisasi penyatuan tanah dan air dari seluruh provinsi di Indonesia tersebut merupakan sebuah bentuk kebinekaan yang dimiliki Indonesia. Selain itu, juga merupakan lambang persatuan erat seluruh bangsa Indonesia. “Ini merupakan bentuk dari kebinekaan kita dan persatuan yang kuat di antara kita dalam rangka membangun Ibu Kota Nusantara ini. Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, swasta, dan seluruh masyarakat dalam mendukung pembangunan ibu kota negara ini akan sangat membantu agar apa yang kita cita-citakan ini bisa segera terwujud,” jelasnya.

Baca Juga:   Sekda Adi Arnawa Buka Sosialisasi Barang Milik Daerah Tahun 2024

Presiden pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh gubernur, lembaga-lembaga tinggi negara, MPR RI, DPR RI, DPD RI, Mahkamah Agung, Mahkamah Konsitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial dan seluruh komponen masyarakat dalam mendukung dimulainya pembangunan IKN.

“Mudah-mudahan, kita berdoa semoga hidayah dan barokah dari Allah Swt. memberikan kemudahan dan kelancaran kita dalam membangun Ibu Kota Nusantara ini. Terima kasih,” tandasnya.

Usai acara tersebut, Presiden Joko Widodo, Ibu Iriana Joko Widodo, beserta para gubernur dan sejumlah menteri yang hadir menanam pohon bersama. Presiden tampak menanam pohon meranti merah, sementara Ibu Iriana menanam pohon kamper. Adapun para gubernur menanam pohon yang menjadi ciri khas dari daerah masing-masing. (BC20)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini