Mangupura, balibercerita.com –
Gaya rambut keren menjadi nilai tambah pria era milenial. Beragam jenis pomade pun bermunculan untuk menjawab kebutuhan pria akan produk penataan rambut. Melihat peluang bisnis tersebut, Made Indra memberanikan diri terjun ke bisnis pomade.
Indra menilai peluang bisnis pomade di Bali masih terbuka lebar. Hal itu dikarenakan produk pomade lokal masih minim beredar di pasaran. Ia pun kemudian mencoba membuat pomade atas bimbingan rekannya yang bekerja di bidang farmasi. Dorongan untuk menghasilkan produk pomade yang bermutu makin kuat karena ia merasa mempunyai passion di bidang ini.
Pada tahun 2013, tepatnya bulan Oktober, ia berhasil memproduksi sebuah pomade yang diberi nama Onethirtyeight. Bahan baku pomade yaitu beeswax atau lilin lebah. Bahan itu ia peroleh langsung dari peternak madu hutan di wilayah Kalimantan. Harga pomade berkisar Rp 120 ribu hingga Rp 130 ribuan per pcs.
Menurut Indra, nama Onethirtyeight memiliki makna filosofis memanusiakan manusia. Nama brand terinspirasi judul film THX 1138, yang bercerita tentang perjuangan manusia melawan robot. Di film itu semua manusia diubah menjadi robot. Namun, salah satu tokoh yang berkode THX 1138 ternyata melawan dan memberontak tidak ingin dijadikan robot.
Pomade Onethirtyeight cukup diminati konsumen. Produksinya bisa mencapai 1000 pcs per bulan. Bahkan, jangkauan pemasaran bukan hanya Indonesia, melainkan berhasil menembus pasar luar negeri seperti Malaysia dan Amerika. Namun, saat pandemi Covid-19 melanda produksi turun, hanya sekitar 200 pcs sampai 300 pcs per bulan. Jangkauan pasar pun hanya dalam negeri seperti Lombok, Kalimantan, Sumatera dan tentunya Bali. (BC10)