Mangupura, balibercerita.com –
Seiring musim kemarau di Bali, volume sampah kiriman di pesisir barat pantai Kabupaten Badung mulai menurun drastis. Berkurangnya kondisi sampah kiriman yang menepi tersebut diperkirakan mencapai 70 persen, jika dibandingkan dengan kondisi dua bulan lalu.
Menurut Koordinator Deteksi dan Evakuasi Sampah Laut (Desalut) DLHK Badung, I Made Gde Dwipayana, menurunnya intensitas sampah kiriman itu terjadi sejak sebulan lalu. Pihaknya belum berani menyimpulkan bahwa musim sampah kiriman telah berakhir. Sebab saat ini sampah kiriman masih muncul saat deras hujan melanda wilayah Badung, walaupun tidak sebanyak sebelumnya. “Saat ini hanya kawasan Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta yang masih dihampiri sampah kiriman berupa sampah plastik. Untuk pantai lainnya mulai jarang tampak,” ungkapnya.
Hingga saat ini, total sampah kiriman yang ditangani di pesisir pantai barat mencapai 2750 ton. Jika sebelumnya sampah kiriman yang diangkut itu mencapai 50-100 ton per hari di seluruh pantai barat, kini jumlah sampah kiriman itu hanya berkisar 10 ton per hari. Pihaknya memperkirakan musim sampah kiriman akan berhenti pada saat akhir bulan April.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Kabupaten Badung A.A. Gede Dalem. Saat ini kondisi sampah kiriman yang menepi kecenderungan mulai surut. Hal itu membuat jumlah armada alat berat yang diterjunkan untuk menangani sampah itu mulai berkurang penggunaannya.
“Kemarin kami hanya menurunkan 1 loader. Sebab jumlah sampah kiriman sudah berkurang. Yang kita optimalkan adalah tenaga manual,” pungkasnya. (BC5)