Legenda Perahu Anugerah Dewa Siwa di Pura Batu Medau

0
225
Pura Batu Medau
Pura Segara, salah satu bagian Pura Batu Medau. (BC5)

Semarapura, balibercerita.com –  

Pura Batu Medau merupakan Pura Kahyangan Jagat yang berlokasi di Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Lokasinya berada di pinggir pantai arah kaja-kangin atau timur laut Nusa Penida. 

Asal usul pura ini erat kaitannya dengan perjalanan spiritual I Renggan yang merupakan cucu Dukuh Jumpungan yang dipercaya sebagai penjelmaan Dewa Siwa yang bermanifestasi dalam wujud manusia sakti di Nusa Penida. 

Menurut penuturan Pemangku Pura Batu Medau, Jro Mangku Nyoman Karda Budi Laksana dan Pemangku Ageng Pura Batu Medau, Jro Gede Wayan Darma Negara, nama Pura Batu Medau diyakini berasal dari kata batu, medah dan u yang berarti batu yang dibedah oleh perahu. Perahu dimaksud merupakan milik I Renggan yang dianugerahkan oleh Dukuh Jumpungan. Perahu itulah yang membedah sebuah batu yang berada di pesisir pantai tersebut dan dipercaya menjadi dasar Pura Kahyangan Jagat Batu Medau. 

Baca Juga:   Pujawali Pengratep Karya Digelar di Pura Dhang Kahyangan Petitenget

Pura ini terdiri dari tiga parahyangan yang diibaratkan sebagai tri loka yakni Pura Segara (bhur), Pura Beji atau Pura Taman (bwah) dan Pura Kahyangan Jagat Batu Medau (swah). Umat yang ingin tangkil diharapkan mengikuti tahapan persembahyangan tersebut. Untuk palinggih utama di pura ini, selain padmasana sebagai palinggih Sang Hyang Tunggal, terdapat gedong, meru tumpang sia dan meru tumpang solas yang diyakini sebagai Tri Purusa yakni Siwa, Sada Siwa dan Parama Siwa. 

Baca Juga:   Palinggih Utama Pura Luhur Uluwatu Dipelaspas 

Terdapat sejumlah peninggalan purbakala berupa arca di pura ini. Namun, kondisinya sudah rusak dimakan zaman. Ada pula arca berbentuk manusia tanpa kepala sedang dalam posisi duduk. Tak hanya itu, beberapa waktu lalu juga ditemukan batu berukuran cukup besar yang bentuknya menyerupai perahu. Batu ini berada di semak belukar sekitar Pura Segara. Menurut rencana, batu ini akan akan diupacarai. 

“Mungkin batu itu dimunculkan di zaman sekarang supaya orang-orang, umat di zaman Kali Yuda ini lebih memahami, lebih mempercayai. Kalau Beliau tidak memunculkan itu, mungkin orang itu akan berpikir apakah benar Pura Batu Medau itu adalah batu yang dibedah oleh perahu. Nah, mungkin dengan sekarang dimunculkan seperti itu, akan menambah keyakinan umat akan keberadaan pura ini,” ujar Jro Mangku Nyoman Karda Budi Laksana. 

Baca Juga:   Kunci Menuju Kebahagiaan Sejati Menurut Pemangku Pura Siwa 

Lebih lanjut ia mengungkapkan, piodalan di pura ini berlangsung tiap enam bulan sekali menurut kalender Bali pada Buda Kliwon Pahang atau Buda Kliwon Pegat Uwakan. Biasanya, para sulinggih atau mereka yang akan menjalani dwijati tangkil ke pura ini. Konon, jika tidak pernah tangkil ke Pura Batu Medau, maka mereka akan ditegur oleh leluhurnya. (BC5)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini