Mangupura, balibercerita.com –
Gubernur Bali Wayan Koster berharap agar perhelatan KTT G20 di Nusa Dua dapat memberikan dampak ekonomi yang lebih luas kepada masyarakat Bali. Sumbangsih ekonomi tersebut tentu bukan hanya kepada sektor industri hotel dan restoran yang menjadi lokasi perhelatan, melainkan juga masyarakat yang berkecimpung di sektor lain seperti UMKM.
Menurut Sekda Bali Dewa Made Indra, dalam perhelatan KTT G20, Gubernur Bali terus berjuang agar UMKM lokal bisa tampil di venue acara. Hal itu dilakukan agar para UMKM lokal bisa menunjukkan, memperlihatkan, dan memamerkan produk UMKM mereka. Hal itu kemudian telah disepakati, sehingga dari Dekranasda Bali bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah berkoordinasi untuk melakukan pengisian materi. Seperti produk UMKM apa yang akan dipamerkan, dari UMKM apa, berapa jumlah produk yang dipamerkan dan sebagainya.
Dengan upaya tersebut, hal itu akan memberikan dampak ekonomi langsung yang bisa dinikmati masyarakat. Sebab tidak menutup kemungkinan para delegasi yang datang akan akan berbelanja. Sehingga dengan adanya pameran UMKM itu, maka mereka dapat langsung berbelanja dan berkomunikasi dengan pelaku UMKM.
Selain di tempat acara, pemberdayaan UMKM juga diarahkan agar dapat dilakukan saat para delegasi melakukan kunjungan ke tempat wisata. Disana mereka diharapkan agar diarahkan bisa mengunjungi pelaku UMKM setempat. Saat ini tempat kunjungan wisata itu masih diagendakan dan diinventarisir agar bisa dilayani dengan baik. Kunjungan wisata ada yang berupa agenda resmi, ada pula yang di luar agenda resmi.
Begitu juga untuk registrasi peserta masih berlangsung di pusat, yang kemudian nantinya akan terima jumlah keseluruhannya setelah registrasi. “Agenda ini masih terus dimatangkan, sedang berproses. Kalau sudah fix maka akan disampaikan. Karena yang menyusun agenda bukan hanya kita, tapi juga harus disepakati oleh negara peserta,” paparnya.
Lazimnya saat perhelatan acara nasional maupun internasional, para pecalang nantinya juga akan dilibatkan dalam membantu pengamanan. Biasanya pecalang yang dilibatkan adalah yang berada di sekitar lokasi acara, dan mereka bertugas di ring 3 maupun di beberapa titik yang diatur pihak kepolisian dan TNI. Karena acara itu merupakan acara internasional, tentu mereka harus didata dan diinventarisir, untuk nantinya diberikan tanda pengenal. Hal itu juga merupakan suatu bentuk keterlibatan masyarakat dalam menyukseskan KTT G20. (BC5)
