Mangupura, balibercerita.com –
Kondisi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Badung masih sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Pada periode 2021 sampai awal periode 2022, kondisi UMKM masih stagnan karena perekonomian masyarakat yang merosot.
“Situasi ini masih cukup berat dihadapi UMKM kita. Ada yang masih bisa bertahan, namun tidak sedikit yang gulung tikar. Ini masih kita terus pantau,” ujar Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kabupaten Badung Made Widiana.
Untuk memberikan dorongan perkembangan UMKM tersebut, pihaknya menjajaki kerja sama dengan supermarket dan butik yang berada di kawasan pariwisata Badung. Usaha tersebut diharapkan ikut membantu perkembangan UMKM di Badung, dengan memberikan ruang tempat memasarkan produknya di tempat mereka. Saat ini baru 2 usaha yang dijajaki untuk bekerja sama.
“Bulan depan MoU dengan pihak terkait akan segera ditandatangani, sehingga akan ada beberapa produk UMKM yang ikut berkiprah di pangsa pasar gerai atau toko modern. Kami yang menjajaki dan memayungi, nanti UMKM yang tanda tangan dengan pihak terkait,” terangnya.
Kerja sama tersebut diakuinya adalah bentuk program pendampingan UMKM, khususnya untuk akses pemasaran produk yang memenuhi standar. Dengan demikian, maka UMKM itu nantinya diharapkan dapat lebih memperluas pangsa pasar mereka. Ke depan, pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan asosiasi toko modern, untuk memberikan ruang tersebut dalam bentuk pojok UMKM. (BC5)