Mangupura, balibercerita.com –
Puluhan foto sebagai kilas balik peristiwa yang terjadi di kawasan Bali-NTB-NTT selama periode tahun 2020-2021 dipamerkan oleh Kantor Berita Antara, melalui Galeri Foto Jurnalistik Antara, Redaksi Foto Kantor Berita Antara, dan Antara Biro Bali. Pameran foto jurnalistik yang bertajuk “Rwa Bhineda” ini menampilkan hasil jepretan dari 5 orang pewarta foto yaitu, Ahmad Subaidi (NTB), Naufal Fikri Yusuf (Bali), Kornelis Kaha (NTT), I Nyoman Budhiana (Bali) dan I Nyoman Hendra Wibowo (Bali). Pameran digelar di pusat perbelanjaan Seminyak Village, Badung, pada 13 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Kurator Pameran Rwa Bhineda, Ismar Patrizki menerangkan, pameran itu menjadi salah satu medium distribusi informasi dan pemberitaan, sekaligus sebuah retrospeksi tentang peristiwa yang terjadi di sepanjang tahun 2021. Pameran Rwa Bhineda sebelumnya telah diselenggarakan pada tahun 2017, 2018, dan 2019. Pada penyelenggaraan tahun 2021 ini, cakupan wilayah pameran diperluas. Bukan hanya mengabadikan momen yang terjadi di Bali, tapi juga mencakup wilayah NTB dan NTT.
“Ada sebanyak 55 foto yang ditampilkan. Pameran ini merupakan salah satu bentuk apresiasi atas kiprah para pewarta foto Antara di wilayah Sunda Kecil (Bali, NTB, dan NTT) dan dalam rangka memeriahkan HUT ke-84 Perum LKBN Antara,” ungkap Ismar Patrizki.
Sesuai maknanya, Rwa Bhineda dalam Bahasa Bali bermakna dua sisi atau sifat yang berlawanan. Meski bertolak belakang, kedua sisi itu justru menjaga harmoni alam semesta dan membentuk sebuah keseimbangan. Sayangnya, selama hampir dua tahun terakhir ini situasi dunia sedang berada di sisi gelap. Kegelapan itu muncul karena penyebaran pandemi Covid-19, sehingga membuat perekonomian Pulau Dewata terpuruk. “Sektor pariwisata yang menjadi mata pencaharian utama sebagian besar masyarakat Bali sangat terdampak dengan sepinya wisatawan saat pandemi melanda dunia,” ucapnya.
Seiring dengan dibukanya pariwisata internasional Pulau Dewata, diharapkan perekonomian Bali kembali menggeliat perlahan. Hal itu tentu menjadi secercah sisi terang bagi Pulau Dewata. Suasana gelap-terang sepanjang pandemi Covid-19 itu tidak luput dari reportase visual yang diberitakan para pewarta foto Kantor Berita Antara.
Ia menambahkan, foto-foto yang disajikan dalam pameran “Rwa Bhineda” tahun ini dicetak di atas aluminum composite panel. Sehingga hal itu memunculkan kesan metal atau logam di setiap karya. Dimana logam merupakan material alam yang sifatnya keras, kuat, dan solid atau kukuh. Hal itu sebagai perlambang harapan dan doa untuk masyarakat Sunda Kecil, khususnya di Pulau Dewata, agar tetap kuat dan kukuh dalam menghadapi gelombang pagebluk.
Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN) Antara Widodo Muktiyo mengungkapkan, melalui pameran itu pihaknya ingin mengajak masyarakat memahami betapa pandemi Covid-19 ini bisa diabadikan dalam bentuk foto jurnalistik. Hal itu diharapkan sekaligus menjadikan masyarakat bisa mengambil hikmah di balik musibah pandemi ini. Pameran foto tersebut juga diharapkan mampu merefleksikan semangat untuk segera menyelesaikan persoalan pandemi Covid-19. Dengan demikian, Bali sebagai destinasi pariwisata internasional bisa bangkit dan kembali seperti normal. “Mudah-mudahan gaungnya ini bisa mendunia dan menyentuh nilai-nilai kemanusiaan untuk melawan pandemi Covid-19,” pungkasnya.
Seorang pewarta foto yang ikut berpameran, Naufal Fikri Yusuf mengatakan, melalui foto-foto yang dipamerkan itu ia ingin mengajak masyarakat untuk melihat realita dan kondisi yang terjadi selama dua tahun terakhir, khususnya di wilayah Bali yang sangat terdampak pandemi Covid-19. “Kami berharap agar pameran ini bisa memberikan semangat kepada masyarakat, termasuk pelaku seni untuk terus berkreativitas selama masa pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” pungkasnya. (BC5)