Karya Ngenteg Linggih Wraspati Kalpa di Banjar Adat Padang Bali

0
101
Ngenteg linggih
Sekda Adi Arnawa dan Ketua DPRD Badung Putu Parwata saat menghadiri karya Ngenteg Linggih Wraspati Kalpa Banjar Adat Padang Bali di Pura Sedahan, Desa Dalung, Kuta Utara, Sabtu (5/11). (ist)

Mangupura, balibercerita.com – 

Bertepatan rahinan Tumpek Landep, Sabtu (5/11) lalu, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Wayan Adi Arnawa yang mewakili Bupati Badung menghadiri karya Ngenteg Linggih Wraspati Kalpa Banjar Adat Padang Bali di Pura Sedahan, Desa Dalung, Kuta Utara, Badung. 

Turut hadir, Ketua DPRD Badung Putu Parwata, anggota DPRD Badung, Gede Aryantha, Camat Kuta Utara, I Putu Eka Parmana, Perbekel Desa Dalung Gede Putu Arif Wiratya, Kelian Adat Banjar Padang Bali, I Gusti Ngurah Surantaja, tokoh masyarakat dan undangan lainnya. 

Baca Juga:   Rapat Persiapan Penganyaran Turun Kabeh Pratisentana Sira Arya Kanuruhan

Selain masimakrama dengan masyarakat pangempon pura setempat, Sekda Adi Arnawa juga menyerahkan bantuan sebesar Rp10 juta. Adi Arnawa mengatakan, Pemerintah Kabupaten Badung berkomitmen untuk hadir di tengah-tengah masyarakat dalam hal ini untuk meringankan beban masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Badung. 

Baca Juga:   Matatah Massal Digelar di Desa Tunjuk 

Sekda Adi Arnawa mengapresiasi pelaksanaan Karya Ngenteg Linggih Kalpa Banjar Adat Padang Bali. Sekda juga mengapresiasi masyarakat pangempon pura yang sudah bersatu dalam melaksanakan upacara tersebut. 

“Ini merupakan wujud sradha bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa melalui yadnya yang telah dilaksanakan. Semoga karya ini berjalan baik dan lancar sesuai harapan krama, labda karya sida sidaning don. Untuk itu kami mewakili pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa bersatu agar tercipta keamanan serta kondusivitas,” ungkapnya.

Baca Juga:   Gubernur Bali Minta Pasikian Yowana Dukung Perda Desa Adat

Sementara itu, Kelian Adat Banjar Padang Bali, I Gusti Ngurah Surantaja menyampaikan, dudonan karya sudah dimulai dari tanggal 10 Oktober dengan mapakeling karya, tanggal 31 Oktober dilaksanakan mecaru/tawur dan hari terakhir tanggal 8 November dilaksanakan makebat daun, nyenuk dan nyineb. (BC13)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini