Mangupura, balibercerita.com –
Seiring dengan pembangunan beberapa rumah sakit di Bali, ketersediaan dokter spesialis ortopedi dan traumatik masih sangat kurang. Berdasarkan data yang dimiliki Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI), total dokter spesialis ortopedi di Indonesia kurang lebih 1.400 orang. Khusus wilayah Bali-Nusra jumlahnya hanya 50-an orang. Padahal, idealnya 1 dokter ortopedi melayani 100.000 penduduk.
Spesialis ortopedi tulang belakang, Dr. dr. I Gusti Lanang Ngurah Agung Artha Wiguna, Sp.OT (K) menerangkan, lulusan dokter spesialis ortopedi di Indonesia masih tergolong minim. Dari data yang ada, jumlah dokter spesialis ortopedi di Bali sekitar 30-an orang. Padahal, di Bali cukup banyak pembangunan rumah sakit baru yang juga membutuhkan tenaga dokter spesialis ortopedi.
“Kondisi ini memang masih kurang meng-cover wilayah Bali-Nusa Tenggara, utamanya untuk wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur,” ujarnya saat acara The 71st Continuing Orthopaedic Education (COE) of Indonesian Orthopaedic Association (IOA) yang dilaksanakan di Jimbaran Convention Center Intercontinental Hotel. Acara ini digelar 21-25 November 2023.
Kondisi ideal diakuinya bukan hanya menyangkut seberapa banyak, tetapi juga berdasarkan fasilitas dan distribusi untuk layanan yang optimal. Sampai saat ini, fasilitas yang ada di rumah sakit di Bali masih bisa meng-cover, tapi belum sampai ke tahap canggih.
Belakangan ini, RS Prof. Ngoerah yang menjadi RS utama di Bali akan diberikan alat-alat canggih oleh Kemenkes. Diperkirakan alat itu akan masuk segera dan kabarnya tahun depan disusul adanya kamar operasi canggih. Seperti operasi robotic dan itu akan ada pembangunan kamar operasi baru.
“Ketika itu terjadi, baru bisa dikembangkan. Tapi intinya kita sudah memulai. Kita sedang persiapan dan menyusun terapi canggih,” katanya.
Untuk diketahui, pelaksanaan acara The 71st Continuing Orthopaedic Education (COE) of Indonesian Orthopaedic Association (IOA) merupakan pertemuan penting yang terdiri dari para profesional, peneliti, dan pakar ortopedi terkemuka di dunia. Peserta dari acara ini terdiri dari dokter ortopedi seluruh Indonesia dan mancanegara, dengan menghadirkan para pakar dari luar negeri seperti Amerika, Malaysia, Vietnam, Thailand, Korea, hingga Bangladesh.
Bahkan menghadirkan combined meeting dengan Singapore Orthopaedic Association yang dilakukan secara daring. Kegiatan ini memberikan pandangan baru dan menyajikan kemajuan terkini dalam penelitian ortopedi, memberikan wawasan tentang penemuan-penemuan inovatif dan pendekatan inovatif terhadap perawatan pasien.
Adapun rangkaian acara, yaitu tanggal 21 dilaksanakan pengabdian masyarakat yang diadakan di RS Yohanes Kupang NTT berupa operasi gratis kepada beberapa pasien. Juga dilaksanakan seminar untuk dokter umum dan tenaga medis lainnya, serta bantuan kepada panti asuhan. (BC5)