Denpasar, balibercerita.com –
Kabar duka datang dari Puri Pemecutan, Denpasar. Pangelingsir puri, Ida Cokorda Pemecutan XI tutup usia pada Rabu (22/12) sekitar pukul 05.30 Wita.
Menantu almarhum, Ida Bagus Wesnawa mengatakan, Cokorda Pemecutan pada Oktober lalu didiagnosa menderita penyakit komplikasi jantung, asam urat dan diabetes. Pria kelahiran 17 April 1945 itu lantas dirawat di RSUP Sanglah selama 29 hari.
Pada pertengahan November, Cokorda Pemecutan diperbolehkan menjalani perawatan di rumah. Kondisinya pun terus membaik. Namun sayangnya, pada Rabu pagi ia kembali mengalami gangguan pada jantung dan tutup usia di puri di Renon.
Kerabat almarhum yang juga Bendesa Adat Denpasar A.A.N. Rai Sudarma mengungkapkan, dari yang diketahuinya, Cokorda Pemecutan sekitar tiga tahun lalu pernah menderita hernia. Kala itu, almarhum enggan dioperasi. Baru sekitar enam bulan lalu almarhum bersedia dioperasi.
Namun kemungkinan akibat usia yang sudah senja, kondisi almarhum masih juga lemah. Almarhum pun mengalami stroke dan sekitar dua bulan lalu terus mengeluhkan sakitnya.
Terkait upacara palebon, masih akan dirundingkan dan memohon petunjuk dari sulinggih sore ini. “Tapi untuk layon, sudah di puri (Puri Pemecutan) dan sudah masiram di bale,” ujarnya.
Semasa hidupnya, Ida Cokorda Pemecutan XI atau Anak Agung Ngurah Manik Parasara dikenal sebagai sosok yang humoris namun tegas. Ia juga dikenal sangat toleran terhadap keberagaman agama dan budaya, namun tetap teguh mempertahankan nilai-nilai Agama Hindu serta adat dan budaya Bali. (BC17/BC9)