Mangupura, balibercerita.com –
Penerbangan internasional ke Bali saat ini bisa dibilang sebagai pelopor di tengah masa pandemi Covid-19. Konsep warm up vacation yang digaungkan Kemenparekraf bekerja sama dengan Garuda Indonesia dan Pemprov Bali diharapkan membawa dampak positif terhadap kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali. Selain Narita Jepang, penerbangan ke Australia dan Cina diharapkan segera menyusul kembali ke Bali. Sebab, dua market wisatawan itu menduduki posisi satu dan dua kunjungan wisman ke Bali selama ini.
Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, penerbangan internasional yang dilakukan maskapai Garuda Indonesia rute Narita-Denpasar merupakan influencer dalam merangsang kunjungan wisman kembali berlibur ke Bali. Enam travel agent dan sales marketing yang didatangkan pada penerbangan internasional perdana ke Bali itu bertujuan untuk merasakan suasana di Bali saat ini. Hal itu kemudian agar bisa diceritakan langsung ke negaranya sehingga wisatawan Jepang akan tertarik berlibur ke Bali.
“Yang kita dapatkan adalah manfaat promosi langsung. Mereka yang berbicara layaknya influencer. Kita harapkan hal ini bisa meningkatkan animo masyarakat Jepang untuk datang ke Bali. Apalagi Bali sudah sangat dikenal di Jepang,” terangnya.
Cara-cara semacam itu dinilai cukup efektif dilakukan karena merupakan momentum untuk menggaungkan bahwa pariwisata Bali sudah dibuka untuk kunjungan wisman. Ia berharap penerbangan tersebut nantinya bisa ditingkatkan frekuensinya menjadi 2 kali seminggu, bukan lagi seminggu sekali. Selain itu, penerbangan diharapkan tidak lagi memanfaatkan penerbangan kargo, melainkan penerbangan penumpang.
Selain maskapai Garuda Indonesia yang mengkonfirmasi akan melayani penerbangan itu selama seminggu sekali, ia juga berharap maskapai Singapore Airlines merealisasikan rencananya untuk kembali datang ke Bali pada tanggal 16 Februari nanti. Begitu pula dengan penerbangan dari negara Australia dan Cina yang juga diharapkan bisa kembali datang ke Bali. Terlebih negeri Kangguru itu diketahui akan membuka dan memperbolehkan warganya untuk memulai berwisata mulai 5 Februari 2022.
“Kalau mereka ingin berwisata keluar, mestinya mereka ke Bali. Sebab Bali merupakan second home mereka,” imbuhnya sembari menerangkan di beberapa hotel di wilayah Kuta dan Legian sudah ada yang mem-booking dari Australia. (BC5)