Mangupura, balibercerita.com –
Memasuki akhir 2023, Talaga Sampireun kini hadir di Bali. Berlokasi di Jalan Kediri, Tuban, Kecamatan Kuta, restoran Sunda ini berjarak sekitar 3 km dari Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai. Talaga Sampireun Bali menjadi restoran ke-9 sekaligus outlet pertama Talaga Sampireun di luar Jabodetabek
Talaga Sampireun Bali datang mengusung konsep alam dan nuansa arsitektur khas perdesaan Jawa Barat. Tempat ini menawarkan pengalaman bersantap bernuansa alam dengan desain interior yang mengutamakan nilai-nilai tradisional dan dipadukan dengan gaya urban.
Talaga Sampireun Bali mengubah kawasan Seluas 10.000 meter persegi menjadi lanskap sejuk dan nyaman. Memiliki 19 saung (bangunan pondok Sunda tempat peristirahatan para petani) yang berada di pinggir danau buatan dengan semilir desir angin dan gemericik air yang menenangkan jiwa.
Semua bangunan di Talaga Sampireun Bali dirancang untuk memungkinkan ventilasi silang yang membuat sirkulasi udara mengalir dengan alami. Bentangan atap yang luas, terinspirasi dari bentuk daun pohon pisang, menaungi ruangan dari panas dan hujan lebat tropis. Sementara, paduan nuansa kayu banyak digunakan sebagai struktur, lantai, dan dinding saung. Tempat ini tertata dalam satu struktur luas dan konsep open space, lengkap dengan ruangan makan utama, ruang makan VIP, ruang eksklusif, saung, dapur, taman bermain, dan danau buatan.
Direktur Talaga Sampireun Bali Kalvin Lie mengungkapkan, Bali merupakan salah satu destinasi wisata utama turis domestik dan mancanegara. Oleh karena itu, Talaga Sampireun ingin memberikan pilihan kuliner dan dining experience dari seluruh Nusantara kepada para pengunjung yang belum sempat mengunjungi wilayah Indonesia lainnya. Ia berharap melalui Talaga Sampireun yang menghadirkan pengalaman kuliner otentik dan menyeluruh, pengunjung dapat merasakan gambaran kekayaan dan keragamanan kuliner Indonesia.
Talaga Sampireun Bali hadir sebagai bentuk komitmen untuk terus melestarikan makanan khas Indonesia. Hal itu juga tercermin dari sumber bahan masakan yang disediakan untuk para pelanggan dan pecinta kuliner. “Kami ingin agar lebih banyak orang yang tertarik dan mencoba kuliner Nusantara di Talaga Sampireun serta menjadikan kuliner nusantara sebagai pilihan menu favorit banyak orang, sebab kuliner Nusantara memiliki rasa khasnya masing-masing dengan bumbu yang beragam dan proses memasak yang unik,” ungkapnya.
Talaga Sampireun Bali menawarkan ragam kreasi kuliner Nusantara seperti gurame terbang, udang bakar madu, udang api goreng, cumi goreng madu kering, sate ayam kacang, patin bakar bambu, dan sop iga garang asem yang telah menjadi favorit pelanggan setia dari Talaga Sampireun selama ini. Selain makanan utama, ada juga beragam jenis kudapan tradisional seperti es jeruk kunyit asem, es jeruk kelapa, tape goreng dan bika panggang.
Talaga Sampireun Bali buka setiap hari mulai 10.00 Wita hingga 22.00 Wita dan dapat mengakomodir hingga 412 orang. Di sini, tersedia layar monitor info penerbangan dan area penyimpanan koper. Pihaknya juga sedang mempertimbangkan untuk menyediakan shuttle bus ke bandara.
“Secara keseluruhan, kami di Talaga Sampireun akan mencoba memberikan lebih dari sekadar pendekatan berkelanjutan tetapi juga nilai budaya. Ke depannya, Talaga Sampireun akan selalu menjadi pilihan tepat bagi yang mencari aneka hidangan daerah yang lezat dengan paduan suasana perdesaan yang alami,” imbuhnya. (BC5)