Dukung Warm Up Vacation, Bali Siapkan Lima Hotel Bubble Berkapasitas 520 Kamar

0
60
Pemerintah Provinsi Bali
Tjokorda Bagus Pemayun. (ist)

Mangupura, balibercerita.com –  

Pemerintah Provinsi Bali terus berupaya memulihkan sektor pariwisata yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat Bali. Sebab hampir 2 tahun pariwisata Bali terdampak pandemi Covid-19. Beberapa alternatif ditempuh pemprov, diantaranya mensukseskan program warm up vacation Kemenparekraf, mendorong sarana dan prasarana pariwisata untuk tersertifikasi CHSE yang saat ini berjumlah 2.212 sertifikat, serta secara aktif menggunakan aplikasi PeduliLindungi di setiap sarana publik dan sarana pariwisata.

Kadis Pariwisata Bali, Tjokorda Bagus Pemayun mengungkapkan, program warm up vacation merupakan paket berwisata di Bali pada area bubble hotel. Pada hotel tersebut disediakan berbagai aktivitas, seperti yoga, spa, cooking class dan sebagainya. Hal itu bertujuan agar wisatawan tidak merasakan bosan saat berada di hotel. Dengan konsep itu, mereka akan membedakan bagaimana berada dalam hotel bubble di Bali, dengan hotel karantina di luar Bali. “Mereka akan beraktivitas di hotel area, tidak lagi di kamar. Mereka belum boleh mengunjungi objek wisata, jadi hanya di hotel tersebut,” ucapnya.

Baca Juga:   Ingin Berkunjung ke Bali, Warga Jepang Terkendala Masa Karantina

Sejauh ini ada 5 hotel bubble dengan total 520 kamar yang disiapkan untuk mendukung program warm up vacation. Yaitu Grand Hyatt Nusa Dua sebanyak 200 kamar, Westin Resort Nusa Dua 99 kamar, Hotel Gria Santrian Sanur 120 kamar, Vicer Roy Ubud sebanyak 40 kamar, dan Hotel Royal Tulip Jimbaran sebanyak 53 kamar. “Kami menyiapkan dari sisi amenity observacy (kesiapan hotel) menyangkut bubble, karantina dan sebagainya. Untuk karyawan sudah siap dan mereka penuh berada di hotel selama program itu. Vaksinasi untuk dosis ketiga juga sudah dilaksanakan,” jelasnya.

Baca Juga:   Tiga Bulan Terakhir, Occupancy Rate The Nusa Dua Stabil di Angka 60 Persen Lebih 

Ia sangat berterima kasih kepada semua pihak yang mensukseskan program tersebut sehingga pada akhirnya Bali dapat kembali menerima kunjungan wisatawan mancanegara. Terlebih setiap area wisata di Bali sudah memiliki prokes yang diterapkan, dan simulasi kedatangan internasional sudah dilakukan hampir 22 kali. Momen itulah hal yang dinilai tepat untuk menunjukan action plan dari simulasi dan akan terus dilakukan evaluasi. Dengan demikian, diharapkan kedatangan penerbangan perdana ke Bali itu menjadi awal yang baik untuk kebangkitan pariwisata dan ekonomi Bali.

Baca Juga:   Sejarah ITDC dan Perjalanannya Mencapai Usia Emas 

Di sisi lain Pemprov Bali juga melaksanakan sejumlah event yang dapat menarik kunjungan wisata, seperti event budaya, thematik dan olah raga yang berorientasi pada sport tourism. Koordinasi dengan pemerintah pusat juga terus dilakukan agar diberikan kebijakan dan kemudahan wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Bali. (BC5)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini