Mangupura, balibercerita.com –
Cuaca ekstrem yang terjadi pada Minggu (5/12) malam, mempengaruhi operasional Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai. Hal itu disebabkan karena sejumlah maskapai meminta jam operasional bandara diperpanjang (extended), hingga mereka berhasil take off maupun landing di Bandara Ngurah Rai.
Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira dikonfirmasi, Senin (6/12), tidak menampik hal itu. Cuaca ekstrem yang terjadi pada Minggu malam membuat beberapa maskapai terkendala melakukan penerbangan dari dan ke Bali. Hal itu menyebabkan jam tutup operasional bandara terpaksa diundur selama 6 jam, hingga pukul 02.00 Wita pada Senin (6/12). “Biasanya operasional bandara Ngurah Rai melayani penerbangan terakhir itu pada jam 8 malam. Tapi karena ada permintaan extended, jadi itu diundur sampai jam 2 pagi,” ungkapnya.
Dipaparkannya, ada sebanyak 8 maskapai penerbangan yang mengalami kendala take off-landing akibat faktor cuaca. Pesawat yang terkendala take off itu mengalami delay, untuk menghindari cuaca buruk. Sedangkan pesawat yang hendak landing, mereka terpaksa devert (dialihkan) ke Bandara Juanda, Surabaya dan Cengkareng. Adapun 4 pesawat yang hendak take off itu memiliki rute Denpasar-Cengkareng. Yaitu, Super Air Jet, Citilink, Batik Air dan Lion Air. Sedangkan 4 maskapai yang hendak landing yaitu, Super Air Jet rute Cengkareng- Denpasar, pesawat charter rute Bandung-Denpasar, Citilink dengan rute Cengkareng-Denpasar, dan Lion Air dengan rute Makassar-Denpasar.
Kondisi itu diakuinya hanya berlangsung sehari saja. Selanjutnya, operasional bandara kembali normal dan berjalan seperti biasa. (BC5)