Mangupura, balibercerita.com –
Penyerahan bantuan hibah dan BKK kepada masyarakat merupakan salah satu program Pemkab Badung yang bertujuan untuk melestarikan adat, seni budaya, tradisi dan agama, sekaligus untuk menguatkan daya beli masyarakat. Disamping itu, penyaluran bantuan ini diyakini mampu memberikan efek positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi masyarakat bawah, terlebih banyak penerima manfaat yang menggunakan bantuan hibah dan BKK ini untuk pembangunan fisik, sehingga berimplikasi terhadap pergerakan sektor nonformal di wilayah Kabupaten Badung.
“Tukang bangunan, toko bangunan, tukang bata itu semua bisa bergerak. Sehingga masyarakat yang bergerak di sektor nonformal bisa mendapatkan manfaat nilai ekonomi, sehingga daya beli masyarakat Badung bisa meningkat. Inilah cara saya di Kabupaten Badung dengan memberikan sebuah sentuhan sehingga masyarakat Badung merasakan kebijakan anggaran yang saya terapkan sebagai bupati di lima bidang program prioritas yang meliputi sandang, pangan dan papan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dan tenaga kerja, pembangunan bidang adat, agama dan budaya serta bidang pariwisata,” kata Bupati Badung Nyoman Giri Prasta saat melaksanakan roadshow penyaluran dana hibah daerah dan BKK untuk masing-masing kecamatan se-Kabupaten Badung, Selasa (25/10).
Turut hadir mendampingi bupati, Ketua DPRD Badung Putu Parwata beserta jajaran, Sekda Wayan Adi Arnawa, pimpinan OPD terkait di lingkup Pemkab Badung, Kepala BPD Cabang Mangupura, camat se-Kabupaten Badung, para lurah dan perbekel, para bendesa adat, serta perwakilan masyarakat penerima hibah.
Bupati Giri Prasta menambahkan, besaran anggaran dana hibah/BKK yang disalurkan di setiap kecamatan berbeda-beda karena disesuaikan dengan kebutuhan di setiap wilayah. “Saya melihat berdasarkan kebutuhan kalau memang butuh Rp2,6 miliar, ya saya berikan Rp2,6 miliar. Kalau memang hanya butuh Rp50 juta saja, ya cukup Rp50 juta yang saya berikan,” ujarnya.
Giri Prasta mengungkapkan bahwa program unggulan lainnya di Kabupaten Badung seperti pemberian insentif untuk petani, saat ini sudah dirancang dengan sedemikian rupa, yang dimulai dengan melakukan berbagai pembenahan di bidang infrastruktur pertanian.
“Pertanian itu ada di hulu, tengah dan hilir, maka ketika kita bicara masalah pertanian pangan berkelanjutan saya kira lahan produktif ini kita harus jaga dengan baik dengan memberikan insurance kepada petani atau semacam ganti rugi ketika petani mengalami gagal panen. Disamping itu kita juga sudah memberikan bebas pajak. Dan yang paling prinsip yang kami lakukan adalah dengan memberikan insentif kepada petani. Inilah program betul-betul out of the box, keluar dari zona nyaman, tapi kami harus bisa lakukan itu sehingga ke depannya masyarakat kami tidak ragu menjadi petani. Inilah salah satu motivasi yang saya lakukan bagaimana anak-anak saya di Badung punya cita-cita menjadi petani. Saya kira pola ini yang harus saya lakukan,” terang Giri Prasta.
Adapun rincian dana hibah yang disalurkan oleh Bupati Giri Prasta di setiap kecamatan sebagai berikut, Kecamatan Petang sebesar Rp6.230.000.000, Kecamatan Abiansemal Rp10.708.512.000, Mengwi sebesar Rp50.175.000.000, Kecamatan Kuta Utara Rp9.190.000.000, Kecamatan Kuta sebesar Rp17.730.000.000, dan Kecamatan Kuta Selatan sebesar Rp 2.140.000.000. Sedangkan rincian dana BKK yang disalurkan oleh Bupati yakni di Kecamatan Petang sebesar Rp197.259.000, Mengwi Rp1.751.029.000 dan Abiansemal sebesar Rp775.000.000. (BC13)